Perjalanan Waktu
Iwan Fals (Album SWAMI I 1989)
Pagi telah datang
Matahari datang
Jelata lewati hari
Bersetubuh dengan waktu
Wajah wajah legam
Matanya membara
Membakar bayangan palsu
Peti mati diatas langit
Oh mereka dihantam kenyataan
Oh mereka teriak!
Orang orang kalah
Tak bisa bicara
Tanyakan pada dunia
Benarkah mereka kalah
Benarkah mereka kalah
Menanti batas
Batas segala yang tidak ada batasnya
Menanti akhir
Akhir segala yang tidak ada akhirnya
Waktu berlalu
Waktu berpacu
Doa doa apa saja
Caci maki apa saja
Doa doa apa saja
Caci maki apa saja
Doa doa apa saja
Caci maki apa saja
Doa doa apa saja
Caci maki apa saja
Air Mata
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:53 PM
Air Mata
Iwan Fals & Jockie (Album Kantata Takwa 1990)
Disini kita bicara
Dengan hati telanjang
Lepaslah belenggu
Sesungguhnya lepaslah
Sesuatu yang hilang
Sudah kita temukan
Walau mimpi ternyata
Kata hati nyatanya
Bagaimanapun aku harus kembali
Walau berat aku rasa kau mengerti
Simpanlah rindumu jadikan telaga
Agar tak usai mimpi panjang ini
Air mata nyatanya
Sampai berapa lama
Kita akan bertahan
Bukan soal untuk dibicarakan
Mengalirlah
Mengalirlah
Mengalirlah
Iwan Fals & Jockie (Album Kantata Takwa 1990)
Disini kita bicara
Dengan hati telanjang
Lepaslah belenggu
Sesungguhnya lepaslah
Sesuatu yang hilang
Sudah kita temukan
Walau mimpi ternyata
Kata hati nyatanya
Bagaimanapun aku harus kembali
Walau berat aku rasa kau mengerti
Simpanlah rindumu jadikan telaga
Agar tak usai mimpi panjang ini
Air mata nyatanya
Sampai berapa lama
Kita akan bertahan
Bukan soal untuk dibicarakan
Mengalirlah
Mengalirlah
Mengalirlah
Balada Pengangguran
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:52 PM
Balada Pengangguran
Iwan Fals, Jockie, Jabo & WS Rendra (Album Kantata Takwa 1990)
O, apa jadinya?
E, ini apa?
O, apa jadinya?
E, aku lesu?
Dibolak balik dinalar nalar
Tanpa logika oh ya!
Diraba raba diterka terka
Tidak terduga oh ya!
Misteri ijazah tidak ada gunanya
Ketekunan tidak ada artinya
Pembangunan oh!
Pengangguran ya!
Ya ha ha ha
Oh ya!
Penerangan oh!
Kegelapan ya!
Putus asa oh ya
Oh ya o!
Akan merampok takut penjara
Menyanyi tidak bisa
Bunuh diri ku takut neraka
Menangis tidak bisa
Kaki lima oh!
Kaki lima ya!
Kaki lima oh!
Oh ya!
Makan debu huh!
Makan debu iya!
Ya janji palsu
Oh ya!
Dibolak balik dinalar nalar
Tanpa logika oh ya!
Diraba raba diterka terka
Tidak terduga oh ya!
Menghutang lalu lagi menghutang
Tahu tahu menipu
Pembangunan oh!
Pengangguran ya!
Pengangguran oh!
Oh ya!
Penyuluhan oh!
Kegelapan ya!
Putus asa oh!
Oh ya!
Menghutang lalu lagi menghutang
Tahu tahu menipu
Pembangunan oh!
Pengangguran ya!
Pengangguran oh!
Oh ya!
Menghutang lalu lagi menghutang
Tahu tahu menipu
Penyuluhan oh!
Kegelapan ya!
Putus asa oh!
Oh ya!
Menghutang lalu lagi menghutang
Tahu tahu menipu
Pembangunan oh!
Pengangguran ya!
Pengangguran oh!
Oh ya!
Menghutang lalu lagi menghutang
Tahu tahu menipu
Iwan Fals, Jockie, Jabo & WS Rendra (Album Kantata Takwa 1990)
O, apa jadinya?
E, ini apa?
O, apa jadinya?
E, aku lesu?
Dibolak balik dinalar nalar
Tanpa logika oh ya!
Diraba raba diterka terka
Tidak terduga oh ya!
Misteri ijazah tidak ada gunanya
Ketekunan tidak ada artinya
Pembangunan oh!
Pengangguran ya!
Ya ha ha ha
Oh ya!
Penerangan oh!
Kegelapan ya!
Putus asa oh ya
Oh ya o!
Akan merampok takut penjara
Menyanyi tidak bisa
Bunuh diri ku takut neraka
Menangis tidak bisa
Kaki lima oh!
Kaki lima ya!
Kaki lima oh!
Oh ya!
Makan debu huh!
Makan debu iya!
Ya janji palsu
Oh ya!
Dibolak balik dinalar nalar
Tanpa logika oh ya!
Diraba raba diterka terka
Tidak terduga oh ya!
Menghutang lalu lagi menghutang
Tahu tahu menipu
Pembangunan oh!
Pengangguran ya!
Pengangguran oh!
Oh ya!
Penyuluhan oh!
Kegelapan ya!
Putus asa oh!
Oh ya!
Menghutang lalu lagi menghutang
Tahu tahu menipu
Pembangunan oh!
Pengangguran ya!
Pengangguran oh!
Oh ya!
Menghutang lalu lagi menghutang
Tahu tahu menipu
Penyuluhan oh!
Kegelapan ya!
Putus asa oh!
Oh ya!
Menghutang lalu lagi menghutang
Tahu tahu menipu
Pembangunan oh!
Pengangguran ya!
Pengangguran oh!
Oh ya!
Menghutang lalu lagi menghutang
Tahu tahu menipu
Orang Pinggiran
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:01 PM

Orang Pinggiran
Iwan Fals, Ian Antono & Franky S. (Album Single 1995)
Orang pinggiran
Ada di trotoar
Ada di bis kota
Ada di pabrik pabrik
Orang pinggiran
Di terik mentari
Di jalan becek
Menyanyi dan menari
Lagunya nyanyian hati
Tarinya tarian jiwa
Seperti tangis bayi dimalam hari
Sepinya waktu kala sendiri
Sambil berbaring meraih mimpi
Menatap langit langit tak perduli
Sebab esok pagi kembali
Orang pinggiran
Didalam lingkaran
Berputar putar
Kembali kepinggiran
Lagunya nyanyian hati
Tarinya tarian jiwa
Seperti tangis bayi dimalam hari
Sepinya waktu kala sendiri
Sambil berbaring meraih mimpi
Menatap langit langit tak perduli
Sebab esok pagi kembali
Orang pinggiran
Bukan pemalas
Orang pinggiran
Pekerja keras
Orang pinggiran
Tidak mengeluh
Orang pinggiran
Terus melenguh
Pemborong Jalan
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
6:59 PM
Pemborong Jalan
Iwan Fals (Album Perjalanan 1980)
Deru mesin motor jelas terdengar
Mengarung jalan penuh lubang
Baru kemarin selesai diaspal
Terkena hujan kok jerawatan?
Oh oh kasihan
Bayar pajak mahal
Banyak jalan
Seperti comberan
Pemborong berpengalaman tertawa
Berteman pipa topi baja
Bercanda dengan istri paling mudah
Tak ingat jalan dan pekerja
Oh oh kasihan
Nasib pekerja jalan
Tenaga hilang
Gaji tidak berimbang
Iwan Fals (Album Perjalanan 1980)
Deru mesin motor jelas terdengar
Mengarung jalan penuh lubang
Baru kemarin selesai diaspal
Terkena hujan kok jerawatan?
Oh oh kasihan
Bayar pajak mahal
Banyak jalan
Seperti comberan
Pemborong berpengalaman tertawa
Berteman pipa topi baja
Bercanda dengan istri paling mudah
Tak ingat jalan dan pekerja
Oh oh kasihan
Nasib pekerja jalan
Tenaga hilang
Gaji tidak berimbang
Aku Berjalan / Kan Adakah
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
6:58 PM
Aku Berjalan / Kan Adakah
Iwan Fals (Album Perjalanan 1980)
Aku berjalan diatas jembatan
Waktu hari siang
Tengah keramaian kota
Kupandang kebawah
Berhimpit gubuk liar
Tempat tinggal gelandangan
Tampak anak kecil gundul
Tenang menggaruk koreng
Ditepi sungai yang kotor
Diseberang sana aku melihat
Seorang ibu duduk
Sedang melamun
Kan adakah masa depan yang cerah?
Bagi orang seperti dia
Kan tegakah melihat saudara kita?
Hidup menderita
Iwan Fals (Album Perjalanan 1980)
Aku berjalan diatas jembatan
Waktu hari siang
Tengah keramaian kota
Kupandang kebawah
Berhimpit gubuk liar
Tempat tinggal gelandangan
Tampak anak kecil gundul
Tenang menggaruk koreng
Ditepi sungai yang kotor
Diseberang sana aku melihat
Seorang ibu duduk
Sedang melamun
Kan adakah masa depan yang cerah?
Bagi orang seperti dia
Kan tegakah melihat saudara kita?
Hidup menderita
Eseks Eseks Udug Udug (Nyanyian Ujung Gang)
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
6:56 PM
(Nyanyian Ujung Gang)Eseks eseks udug udug (Nyanyian Ujung Gang)
Iwan Fals (Album SWAMI I 1989)
Menangis embun pagi yang tak lagi bersih
Jubahnya yang putih tak berseri ternoda
Daun daun mulai segan menerima
Apa daya tetes embun terus berjatuhan
Mengalir sungai sungai plastik jantung kota
Menjadi hiasan yang harusnya tak ada
Udara penuh dengan serbuk tembaga
Topeng topeng pelindung harus dikenakan
Ini desaku
Ini kotaku
Ini negeriku
Ya
Robot robot bernyawa tersenyum menyapaku
Selamat datang kawan di belantara batu
Kulanjutkan melangkah antara bising malam
Mencari tempat mencari harapan
Aku melihat
Aku bertanya
Aku terluka
Ya
Wahai kawan hei kawan bangunlah dari tidurmu
Masih ada waktu untuk kita berbuat
Luka di bumi ini milik bersama
Buanglah mimpi mimpi
Buanglah mimpi mimpi
Buanglah mimpi mimpi
Buanglah mimpi mimpi
Buanglah mimpi mimpi
Buanglah mimpi mimpi
Iwan Fals (Album SWAMI I 1989)
Menangis embun pagi yang tak lagi bersih
Jubahnya yang putih tak berseri ternoda
Daun daun mulai segan menerima
Apa daya tetes embun terus berjatuhan
Mengalir sungai sungai plastik jantung kota
Menjadi hiasan yang harusnya tak ada
Udara penuh dengan serbuk tembaga
Topeng topeng pelindung harus dikenakan
Ini desaku
Ini kotaku
Ini negeriku
Ya
Robot robot bernyawa tersenyum menyapaku
Selamat datang kawan di belantara batu
Kulanjutkan melangkah antara bising malam
Mencari tempat mencari harapan
Aku melihat
Aku bertanya
Aku terluka
Ya
Wahai kawan hei kawan bangunlah dari tidurmu
Masih ada waktu untuk kita berbuat
Luka di bumi ini milik bersama
Buanglah mimpi mimpi
Buanglah mimpi mimpi
Buanglah mimpi mimpi
Buanglah mimpi mimpi
Buanglah mimpi mimpi
Buanglah mimpi mimpi
Doa Dalam Sunyi
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
6:52 PM
Doa Dalam Sunyi
Iwan Fals & Jabo (Album Orang Gila 1994)
Angin datang dari mana ?
Merayapi lembah gunung
Ada luka dalam duka
Dilempar kedalam kawah
Memanjat tebing tebing sunyi
Memasuki pintu misteri
Menggores batu batu
Dengan kata sederhana
Dengan doa sederhana
Merenung seperti gunung
Mengurai hidup dari langit
Jejak jejak yang tertinggal
Menyimpan rahasia hidup
Selamat jalan saudaraku
Pergilah bersama nasibmu
Pertemuan dan perpisahan
Dimana awal akhirnya ?
Dimana bedanya ?
Dimana bedanya ?
Doa doa terdengar dalam sunyi
Doa doa terdengar dalam sepi
Doa doa terdengar dalam sunyi
Doa doa terdengar dalam sepi
Doa doa terdengar dalam sunyi
Doa doa terdengar dalam sepi
Doa doa terdengar dalam sunyi
Doa doa terdengar dalam sepi
Iwan Fals & Jabo (Album Orang Gila 1994)
Angin datang dari mana ?
Merayapi lembah gunung
Ada luka dalam duka
Dilempar kedalam kawah
Memanjat tebing tebing sunyi
Memasuki pintu misteri
Menggores batu batu
Dengan kata sederhana
Dengan doa sederhana
Merenung seperti gunung
Mengurai hidup dari langit
Jejak jejak yang tertinggal
Menyimpan rahasia hidup
Selamat jalan saudaraku
Pergilah bersama nasibmu
Pertemuan dan perpisahan
Dimana awal akhirnya ?
Dimana bedanya ?
Dimana bedanya ?
Doa doa terdengar dalam sunyi
Doa doa terdengar dalam sepi
Doa doa terdengar dalam sunyi
Doa doa terdengar dalam sepi
Doa doa terdengar dalam sunyi
Doa doa terdengar dalam sepi
Doa doa terdengar dalam sunyi
Doa doa terdengar dalam sepi
Buktikan
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
11:15 PM
Buktikan
Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 )
Kata kata berbisa
Mulut mulut berbusa
Janji janji bertebaran
Seperti biasa dari atas panggung
Atas nama bangsa
Yang mendengar terpesona
Bahkan ada yang terkesima
Aku pun tergoda
Untuk mengikuti apa yang terjadi
Apakah memang janji hanya janji
Buktikan buktikan
Itu yang di nanti nanti
Buktikan buktikan
Kalau hanya omong
Burung beo pun bisa
Kita hidup sering terancam
Tak ada jaminan keselamatan
Kamu ngomong tentang keamanan
Tapi makin banyak penggusuran
Kita hidup sering terancam
Tak ada jaminan keselamatan
Kamu ngomong tentang kemakmuran
Tapi makin banyak pengangguran
Buktikan buktikan
Itu yang di nanti nanti
Buktikan buktikan
Kalau hanya omong
Burung beo pun bisa
Kata kata berbisa
Mulut mulut berbusa
Janji janji berhamburan
Seolah olah kami ini bodoh
Tak mengerti apa apa
Seolah olah kami ini anak kecil
Yang bisa kau bohongi sesuka hatimu
Buktikan buktikan
Itu yang di nanti nanti
Buktikan buktikan
Kalau hanya omong
Burung beo pun bisa
Buktikan buktikan
Buktikan buktikan
Buktikan buktikan
Buktikan buktikan
Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 )
Kata kata berbisa
Mulut mulut berbusa
Janji janji bertebaran
Seperti biasa dari atas panggung
Atas nama bangsa
Yang mendengar terpesona
Bahkan ada yang terkesima
Aku pun tergoda
Untuk mengikuti apa yang terjadi
Apakah memang janji hanya janji
Buktikan buktikan
Itu yang di nanti nanti
Buktikan buktikan
Kalau hanya omong
Burung beo pun bisa
Kita hidup sering terancam
Tak ada jaminan keselamatan
Kamu ngomong tentang keamanan
Tapi makin banyak penggusuran
Kita hidup sering terancam
Tak ada jaminan keselamatan
Kamu ngomong tentang kemakmuran
Tapi makin banyak pengangguran
Buktikan buktikan
Itu yang di nanti nanti
Buktikan buktikan
Kalau hanya omong
Burung beo pun bisa
Kata kata berbisa
Mulut mulut berbusa
Janji janji berhamburan
Seolah olah kami ini bodoh
Tak mengerti apa apa
Seolah olah kami ini anak kecil
Yang bisa kau bohongi sesuka hatimu
Buktikan buktikan
Itu yang di nanti nanti
Buktikan buktikan
Kalau hanya omong
Burung beo pun bisa
Buktikan buktikan
Buktikan buktikan
Buktikan buktikan
Buktikan buktikan
Oh Ya!
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
4:06 AM

Oh Ya!
Iwan Fals & Sawung Jabo (Album SWAMI I 1989)
Andaikata aku di mobil itu
Tentu tidak di bus ini
Seandainya aku rumah itu
Tentu tidak di gubuk ini
A a a andaikata
Se se se seandainya
Oh ya!
Kalau saja aku jadi direktur
Tentu tidak jadi penganggur
Umpamanya aku dapat lotere
Tentu saja aku tidak kere
Ka ka ka kalau saja
U u u umpamanya
Oh ya!
Oh ya! Ya nasib
Nasibmu jelas bukan nasibku
Oh ya! Ya takdir
Takdirmu jelas bukan takdirku
Oh ya! Ya nasib
Nasibmu jelas bukan nasibku
Oh ya! Ya takdir
Takdirmu jelas bukan takdirku
Aku bosan
A a a andaikata
Se se se seandainya
Ka ka ka kalau saja
U u u umpamanya
Oh ya!
Oh ya! Ya nasib
Nasibmu jelas bukan nasibku
Oh ya! Ya takdir
Takdirmu jelas bukan takdirku
Oh ya! Ya nasib
Nasibmu jelas bukan nasibku
Oh ya! Ya takdir
Takdirmu jelas bukan takdirku
La la la
La la la
La la la la la la la la la la la la la
La la la
La la la
La la la la la la la la la la la la la
Sangkala
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
4:02 AM
Sangkala
Iwan Fals, Naniel & Innisrisi (Album SWAMI II 1991)
Apa yang kan terjadi?
Ketika sosok sangkala
Diberi ruang tuk berkuasa
Kebanggaan nan semu
Kemegahan dalam penantian
Rusaknya tata kehidupan bumi
Bayi bayi menjerit
Menerawang maki kerakusan
Akal tanpa nurani
Apa yang kan terjadi?
Apa yang terjadi nanti?
Waktu kian meranggas
Arus berbalik menghantam
Awan hitam kematian
Mata saling memandang
Semua bertanya tanya
Berkata kata tanpa suara
Apa yang kan terjadi?
Apa yang terjadi kini?
Sangkala menyeringai
Menelan bumi ini
Iwan Fals, Naniel & Innisrisi (Album SWAMI II 1991)
Apa yang kan terjadi?
Ketika sosok sangkala
Diberi ruang tuk berkuasa
Kebanggaan nan semu
Kemegahan dalam penantian
Rusaknya tata kehidupan bumi
Bayi bayi menjerit
Menerawang maki kerakusan
Akal tanpa nurani
Apa yang kan terjadi?
Apa yang terjadi nanti?
Waktu kian meranggas
Arus berbalik menghantam
Awan hitam kematian
Mata saling memandang
Semua bertanya tanya
Berkata kata tanpa suara
Apa yang kan terjadi?
Apa yang terjadi kini?
Sangkala menyeringai
Menelan bumi ini
Politik Uang
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
3:57 AM
Politik Uang
Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 )
Boleh saja partai ribuan jumlahnya
Tapi yang menang yang punya uang
Seorang cepek ceng sudah bisa jadi presiden
Begitulah cerita yang berkembang
Gontok gontokan sudah nggak musim
Adu doku ini yang ditunggu tunggu
Pemilu tempat berpestanya uang palsu
Habis kalau nggak gitu nggak lucu
Program program berseliweran
Seperti dongeng jaman kecil dulu
Walau ternyata hanya kibul doang
Tapi kampanye bikin hati senang
Bul kibul tak kibul kibul
Kibul diadu demi perkibulan
Ini sudah dari jaman baheula
Dari jaman raja raja sampai sekarang
Uang adalah bahasa kalbu
Santapan rohani para birokrat
Tentu saja tidak semuanya
Tapi yang pasti banyak yang suka
Jangan heran korupsi menjadi jadi
Habis itulah yang diajarkan
Ideologi jadi komoditi
Bisa diekspor ke luar negeri
Uang adalah bahasa kalbu
Santapan rohani rakyat dan wakil rakyatnya
Tentu saja tidak semuanya
Tapi yang pasti banyak yang suka
Jangan heran korupsi menjadi jadi
Habis itulah yang diajarkan
Ideologi jadi dagangan
Bisa diekspor ke luar negeri
Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 )
Boleh saja partai ribuan jumlahnya
Tapi yang menang yang punya uang
Seorang cepek ceng sudah bisa jadi presiden
Begitulah cerita yang berkembang
Gontok gontokan sudah nggak musim
Adu doku ini yang ditunggu tunggu
Pemilu tempat berpestanya uang palsu
Habis kalau nggak gitu nggak lucu
Program program berseliweran
Seperti dongeng jaman kecil dulu
Walau ternyata hanya kibul doang
Tapi kampanye bikin hati senang
Bul kibul tak kibul kibul
Kibul diadu demi perkibulan
Ini sudah dari jaman baheula
Dari jaman raja raja sampai sekarang
Uang adalah bahasa kalbu
Santapan rohani para birokrat
Tentu saja tidak semuanya
Tapi yang pasti banyak yang suka
Jangan heran korupsi menjadi jadi
Habis itulah yang diajarkan
Ideologi jadi komoditi
Bisa diekspor ke luar negeri
Uang adalah bahasa kalbu
Santapan rohani rakyat dan wakil rakyatnya
Tentu saja tidak semuanya
Tapi yang pasti banyak yang suka
Jangan heran korupsi menjadi jadi
Habis itulah yang diajarkan
Ideologi jadi dagangan
Bisa diekspor ke luar negeri
Dan Orde Paling Baru
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
3:52 AM
Dan Orde Paling Baru
Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 )
KKN berkembang biak sampai kelurahan
Banyak orang yang kehilangan pegangan
Perlu pemimpin yang demokratis tapi bertangan besi
Kata seorang tokoh yang baru sembuh dari sakit
Sementara rakyat tidak perduli siapa yang mimpin
Yang penting kebutuhan hidup yang wajar terpenuhi
Kelaparan kemiskinan dan pengangguran masih terjadi
Ya banyak orang yang hidup dibawah garis kemiskinan
Kota besar menjadi magnit
Karena televisi mengiming imingi
Yang jelas rakyat butuh pendidikan
Tapi pendidikan yang didapat adalah rongsokan
Soal kesehatan sulit didahulukan
Sebab bisa makan sehari sekali saja sudah hebat
Jangan tanya soal sandang dan papan
Loakan dan kontrakan lah jadi jawaban
Juga kolong jembatan
Kapan ya bisa kembali normal
Karena memang keadaan ini tidak normal
Itu sebabnya bermunculan paranormal
Seperti jamur dimusim hujan
Tutup lubang gali lubang
Falsafah hidup jaman sekarang
Sebenarnya sih dari jaman dulu
Dari jaman orde lama, orde baru
Dan sampai sekarang ini
Jaman orde paling baru
KKN berkembang biak sampai kelurahan
Banyak orang yang kehilangan pegangan
Perlu pemimpin yang demokratis tapi bertangan besi
Kata seorang tokoh yang baru sembuh dari sakit
KKN berkembang biak sampai kelurahan
Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 )
KKN berkembang biak sampai kelurahan
Banyak orang yang kehilangan pegangan
Perlu pemimpin yang demokratis tapi bertangan besi
Kata seorang tokoh yang baru sembuh dari sakit
Sementara rakyat tidak perduli siapa yang mimpin
Yang penting kebutuhan hidup yang wajar terpenuhi
Kelaparan kemiskinan dan pengangguran masih terjadi
Ya banyak orang yang hidup dibawah garis kemiskinan
Kota besar menjadi magnit
Karena televisi mengiming imingi
Yang jelas rakyat butuh pendidikan
Tapi pendidikan yang didapat adalah rongsokan
Soal kesehatan sulit didahulukan
Sebab bisa makan sehari sekali saja sudah hebat
Jangan tanya soal sandang dan papan
Loakan dan kontrakan lah jadi jawaban
Juga kolong jembatan
Kapan ya bisa kembali normal
Karena memang keadaan ini tidak normal
Itu sebabnya bermunculan paranormal
Seperti jamur dimusim hujan
Tutup lubang gali lubang
Falsafah hidup jaman sekarang
Sebenarnya sih dari jaman dulu
Dari jaman orde lama, orde baru
Dan sampai sekarang ini
Jaman orde paling baru
KKN berkembang biak sampai kelurahan
Banyak orang yang kehilangan pegangan
Perlu pemimpin yang demokratis tapi bertangan besi
Kata seorang tokoh yang baru sembuh dari sakit
KKN berkembang biak sampai kelurahan
Bongkar
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
3:48 AM
Bongkar
Iwan Fals (Album SWAMI I 1989)
Kalau cinta sudah di buang
Jangan harap keadilan akan datang
Kesedihan hanya tontonan
Bagi mereka yang diperkuda jabatan
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Sabar sabar sabar dan tunggu
Itu jawaban yang kami terima
Ternyata kita harus ke jalan
Robohkan setan yang berdiri mengangkang
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Penindasan serta kesewenang wenangan
Banyak lagi teramat banyak untuk disebutkan
Hoi hentikan hentikan jangan diteruskan
Kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan
Dijalanan kami sandarkan cita cita
Sebab dirumah tak ada lagi yang bisa dipercaya
Orang tua pandanglah kami sebagai manusia
Kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta
Oh oh
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Kok bisa?
Bisa kok!
Iwan Fals (Album SWAMI I 1989)
Kalau cinta sudah di buang
Jangan harap keadilan akan datang
Kesedihan hanya tontonan
Bagi mereka yang diperkuda jabatan
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Sabar sabar sabar dan tunggu
Itu jawaban yang kami terima
Ternyata kita harus ke jalan
Robohkan setan yang berdiri mengangkang
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Penindasan serta kesewenang wenangan
Banyak lagi teramat banyak untuk disebutkan
Hoi hentikan hentikan jangan diteruskan
Kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan
Dijalanan kami sandarkan cita cita
Sebab dirumah tak ada lagi yang bisa dipercaya
Orang tua pandanglah kami sebagai manusia
Kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta
Oh oh
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Kok bisa?
Bisa kok!
Para Tentara
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
3:46 AM
Para Tentara
Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 )
Para tentara jangan pukul kami
Kami tak kuat menahan rasa sakit
Kami disini atas dasar nurani
Atas dasar akal sehat kami yang terus menjerit
Ingin berbuat
Para tentara jangan siksa teman kami
Kami tak kuat untuk membayangkan semuanya
Kami disini karena kami tahu
Mana baik mana buruk benar dan salah
Percayalah
Para tentara kamu kan manusia
Bukan robot apalagi boneka
Para tentara kamu kan beragama
Punya tuhan setidaknya punya cinta
Mengertilah
Para tentara nasib kita sama
Sama sama keras sama sama cadas
Kami mengerti kalau kamu mau mengerti
Karena hati sudah terlanjur tersiksa
Bijaksanalah
Para tentara tidakkah kau melihat
Media massa berlumuran darah
Para tentara tidakkah kau merasa
Kami muak dengan kekerasan
Oh ya berhentilah
Yang kamu banggakan
Hancur sudah
Sia sia senjatamu yang menakutkan
Sia sia kemenangan yang kau raih
Gelombang cinta gelombang kesadaran
Merobek langit yang mendung
Menyongsong hari esok yang lebih baik
Gelombang cinta gelombang kesadaran
Merobek langit yang mendung
Menyongsong hari esok yang lebih baik
Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 )
Para tentara jangan pukul kami
Kami tak kuat menahan rasa sakit
Kami disini atas dasar nurani
Atas dasar akal sehat kami yang terus menjerit
Ingin berbuat
Para tentara jangan siksa teman kami
Kami tak kuat untuk membayangkan semuanya
Kami disini karena kami tahu
Mana baik mana buruk benar dan salah
Percayalah
Para tentara kamu kan manusia
Bukan robot apalagi boneka
Para tentara kamu kan beragama
Punya tuhan setidaknya punya cinta
Mengertilah
Para tentara nasib kita sama
Sama sama keras sama sama cadas
Kami mengerti kalau kamu mau mengerti
Karena hati sudah terlanjur tersiksa
Bijaksanalah
Para tentara tidakkah kau melihat
Media massa berlumuran darah
Para tentara tidakkah kau merasa
Kami muak dengan kekerasan
Oh ya berhentilah
Yang kamu banggakan
Hancur sudah
Sia sia senjatamu yang menakutkan
Sia sia kemenangan yang kau raih
Gelombang cinta gelombang kesadaran
Merobek langit yang mendung
Menyongsong hari esok yang lebih baik
Gelombang cinta gelombang kesadaran
Merobek langit yang mendung
Menyongsong hari esok yang lebih baik
Kesaksian
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
3:41 AM

Kesaksian
Iwan Fals, Jockie, Jabo & WS Rendra (Album Kantata Takwa 1990)
Aku mendengar suara
Jerit makhluk terluka
Luka luka hidupnya
Luka
Orang memanah rembulan
Burung sirna sarangnya
Sirna sirna hidup redup
Alam semesta luka
Banyak orang hilang nafkahnya
Aku bernyanyi menjadi saksi
Banyak orang dirampas haknya
Aku bernyanyi menjadi saksi
Mereka dihinakan
Tanpa daya
Ya tanpa daya
Terbiasa hidup sangsi
Orang orang harus dibangunkan
Aku bernyanyi menjadi saksi
Kenyataan harus dikabarkan
Aku bernyanyi menjadi saksi
Lagu ini jeritan jiwa
Hidup bersama harus dijaga
Lagu ini harapan sukma
Hidup yang layak harus dibela
Matahari Bulan Dan Bintang
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
3:40 AM
Matahari Bulan Dan Bintang
Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 )
Aku sedang susah
Perang saudara didepan mata
Sana teman sini kawan
Korban sudah berjatuhan
Dimana tempatkan diri?
Banyak orang yang kehilangan diri
Wakil rakyatnya malah dagelan
Sedangkan para pakar oleng dibentur kenyataan
Penyiar TV bergetar suaranya
Rakyat yang lapar saling menerkam
Ahli agama kewalahan
Seiman kok perang?
Burung bangkai mengintip dari balik awan
Sesekali terbang diatas kepala
Sekejap menukik kedalam hati
Lalu bau kematian dihembus angin
Yang kibarkan bendera setengah tiang
Ada apa ini?
Begitu mudahnya nyawa melayang
Padahal tanpa diundang pun
Kematian pasti datang
Apakah ini karma?
Apakah ini dosa turunan?
Apakah ini upah dari kebodohan?
Aku ingin meledak
Seperti bom waktu aku terkucil
Detaknya pun ditimbun sampah
Kalau aku boleh mengeluh
Jalan masihlah jauh
Dunia kita satu
Kenapa kita tidak bersatu?
Aku sedang susah
Rasanya ingin menjadi Hanoman atau Janggo
Aku sedang susah
Ya sedang susah
Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 )
Aku sedang susah
Perang saudara didepan mata
Sana teman sini kawan
Korban sudah berjatuhan
Dimana tempatkan diri?
Banyak orang yang kehilangan diri
Wakil rakyatnya malah dagelan
Sedangkan para pakar oleng dibentur kenyataan
Penyiar TV bergetar suaranya
Rakyat yang lapar saling menerkam
Ahli agama kewalahan
Seiman kok perang?
Burung bangkai mengintip dari balik awan
Sesekali terbang diatas kepala
Sekejap menukik kedalam hati
Lalu bau kematian dihembus angin
Yang kibarkan bendera setengah tiang
Ada apa ini?
Begitu mudahnya nyawa melayang
Padahal tanpa diundang pun
Kematian pasti datang
Apakah ini karma?
Apakah ini dosa turunan?
Apakah ini upah dari kebodohan?
Aku ingin meledak
Seperti bom waktu aku terkucil
Detaknya pun ditimbun sampah
Kalau aku boleh mengeluh
Jalan masihlah jauh
Dunia kita satu
Kenapa kita tidak bersatu?
Aku sedang susah
Rasanya ingin menjadi Hanoman atau Janggo
Aku sedang susah
Ya sedang susah
Na Na Na Na
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
3:38 AM
Na Na Na Na
Iwan Fals, Jabo & Innisrisi (Album SWAMI II 1991)
Desaku
Kampungku
Telah lama menghilang
Tenggelam dalam air
Telah lama terkubur
Tergusur kemajuan
Dengarlah
Belalang nyanyi bersahutan
Menari dibalik alang alang
Terdengar sangat menyedihkan
Rumah merekapun terancam
Nyanyian
Harapan
Anak anak didesa
Bermain dengan alam
Bermain bayang bayang
Dibawah sinar bulan
Lihatlah
Dilorong perkampungan kota
Anak anak kecil bermain
Imajinasi dikebiri
Surga mereka telah pergi
Saat senja perlahan mendekati
Mereka duduk didalam ruangan
Televisi gantikan dongengan
Tidak pernah tahu masa lalu
Oh ya oh ya
Nyanyian desa
Oh ya oh ya
Nyanyian kota
Oh ya oh ya
Jauh berbeda
Oh ya oh ya
Memang berbeda
Na na na na
Na na na
Na na na na
Na na na na
Na na na
Na na na na
Iwan Fals, Jabo & Innisrisi (Album SWAMI II 1991)
Desaku
Kampungku
Telah lama menghilang
Tenggelam dalam air
Telah lama terkubur
Tergusur kemajuan
Dengarlah
Belalang nyanyi bersahutan
Menari dibalik alang alang
Terdengar sangat menyedihkan
Rumah merekapun terancam
Nyanyian
Harapan
Anak anak didesa
Bermain dengan alam
Bermain bayang bayang
Dibawah sinar bulan
Lihatlah
Dilorong perkampungan kota
Anak anak kecil bermain
Imajinasi dikebiri
Surga mereka telah pergi
Saat senja perlahan mendekati
Mereka duduk didalam ruangan
Televisi gantikan dongengan
Tidak pernah tahu masa lalu
Oh ya oh ya
Nyanyian desa
Oh ya oh ya
Nyanyian kota
Oh ya oh ya
Jauh berbeda
Oh ya oh ya
Memang berbeda
Na na na na
Na na na
Na na na na
Na na na na
Na na na
Na na na na
Terminal
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
3:33 AM

Terminal
Iwan Fals, Ian Antono & Franky S. (Album Single 1994)
Hangatnya matahari
Membakar tapak kaki
Siang itu disebuah terminal
Yang tak rapi
Wajah pejalan kaki
Kusut mengutuk hari
Jari jari kekar kondektur
Genit goda daki
Dari sebelah warung
Sebuah WC umum
Irama melayu terdengar
Akrab mengalun
Iringi deru mesin mesin
Iringi tangis yang kemarin
Bocah kurus tak berbaju
Yang tak kenal bapaknya
Tajam matamu
Liar mencari mangsa
Ramai para pedagang
Datang tawarkan barang
Ratap pengemis
Bak meriam dalam perang
Iringi deru mesin mesin
Iringi tangis yang kemarin
Iringi deru mesin mesin
Iringi tangis yang kemarin
Aku datangi kamu lewat lagu
(Kudatangi lewat lagu)
Kudatangi kamu
Langitku masih biru
Nyanyian duka nyanyian suka
Tarian duka tarian suka
Apakah ada bedanya?
Gelisah
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
3:30 AM
Gelisah
Iwan Fals, Jockie & WS Rendra (Album Kantata Takwa 1990)
Anak muda diujung jalan
Petik gitar jilati malam
Mata merah hatinya berdarah
Sebab apa tiada yang mau tahu
Pada kelelawar ia mengadu
Pada lampu lampu jalan sandarkan angan
Pada nada nada lontarkan marah
Pada alam raya ia berterus terang
Aku gelisah
Orang tua diremang remang
Cari teman hamburkan uang
Senyum ramah tak ada dirumah
Sebab apa tiada yang mau tahu
Pada kelelawar ia mengadu
Pada lampu lampu jalan sandarkan angan
Pada nada nada lontarkan marah
Pada alam raya ia berterus terang
Aku gelisah
Aku gelisah
Gelisah jiwa bagai prahara
Orang muda orang tua
Penuh amarah membabi buta
Gelisah hidup penjara dunia
Penjara dunia
Padang gelisah panas membara
Hutan gelisah memagar hidup
Gelisah langit muntahkan badai
Kebimbangan lahirkan gelisah
Jiwa gelisah bagai halilintar
Aku gelisah
Aku gelisah
Orang orang saling bertengkar
Untuk apa bukan soal lagi
Keserakahan sudah menjadi nabi
Kekuasaan adalah jalan keluar
Pada kelelawar ia mengadu
Pada lampu lampu jalan sandarkan angan
Pada nada nada lontarkan marah
Pada alam raya ia berterus terang
Aku gelisah
Aku gelisah
Orang muda penuh luka
Terkoyak nasib tertikam gelisah
Membalik hidup menerkam nasib
Gelisah badan gelisah tidur
Lingkaran gelisah lingkaran setan
Menggelinding menggelinding
Datang dan pergi
Memagar hidup
Adakah orang tidak gelisah
Gelisah gelisah dunia gelisah
Aku gelisah
Aku gelisah
Aku gelisah
Iwan Fals, Jockie & WS Rendra (Album Kantata Takwa 1990)
Anak muda diujung jalan
Petik gitar jilati malam
Mata merah hatinya berdarah
Sebab apa tiada yang mau tahu
Pada kelelawar ia mengadu
Pada lampu lampu jalan sandarkan angan
Pada nada nada lontarkan marah
Pada alam raya ia berterus terang
Aku gelisah
Orang tua diremang remang
Cari teman hamburkan uang
Senyum ramah tak ada dirumah
Sebab apa tiada yang mau tahu
Pada kelelawar ia mengadu
Pada lampu lampu jalan sandarkan angan
Pada nada nada lontarkan marah
Pada alam raya ia berterus terang
Aku gelisah
Aku gelisah
Gelisah jiwa bagai prahara
Orang muda orang tua
Penuh amarah membabi buta
Gelisah hidup penjara dunia
Penjara dunia
Padang gelisah panas membara
Hutan gelisah memagar hidup
Gelisah langit muntahkan badai
Kebimbangan lahirkan gelisah
Jiwa gelisah bagai halilintar
Aku gelisah
Aku gelisah
Orang orang saling bertengkar
Untuk apa bukan soal lagi
Keserakahan sudah menjadi nabi
Kekuasaan adalah jalan keluar
Pada kelelawar ia mengadu
Pada lampu lampu jalan sandarkan angan
Pada nada nada lontarkan marah
Pada alam raya ia berterus terang
Aku gelisah
Aku gelisah
Orang muda penuh luka
Terkoyak nasib tertikam gelisah
Membalik hidup menerkam nasib
Gelisah badan gelisah tidur
Lingkaran gelisah lingkaran setan
Menggelinding menggelinding
Datang dan pergi
Memagar hidup
Adakah orang tidak gelisah
Gelisah gelisah dunia gelisah
Aku gelisah
Aku gelisah
Aku gelisah
Suara Hati
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
3:28 AM
Suara Hati
Iwan Fals ( Album Suara Hati 2002 & In Collaboration 2003 )
Apa kabar suara hati?
Sudah lama baru terdengar lagi
Kemana saja suara hati?
Tanpa kau sepi rasanya hati
Kabar buruk apa kabar baik?
Yang kau bawa mudah mudahan baik
Dengar dengar dunia lapar
Lapar sesuatu yang benar
Suara hati
Kenapa pergi?
Suara hati
Jangan pergi lagi
Suara hati
Kenapa pergi?
Suara hati
Jangan pergi lagi
Ku dengarkah orang orang yang menangis?
Sebab hidupnya dipacu nafsu
Kau rasakah sakitnya orang yang terlindas?
Oleh derap sepatu pembangunan
Kau lihatkah pembantaian?
Demi kekuasaan yang secuil
Kau tahukah alam yang kesakitan?
Lalu apa yang akan kau suarakan?
Suara hati
Kenapa pergi?
Suara hati
Jangan pergi lagi
Suara hati
Kenapa pergi?
Suara hati
Jangan pergi lagi
Jangan pergi lagi
Iwan Fals ( Album Suara Hati 2002 & In Collaboration 2003 )
Apa kabar suara hati?
Sudah lama baru terdengar lagi
Kemana saja suara hati?
Tanpa kau sepi rasanya hati
Kabar buruk apa kabar baik?
Yang kau bawa mudah mudahan baik
Dengar dengar dunia lapar
Lapar sesuatu yang benar
Suara hati
Kenapa pergi?
Suara hati
Jangan pergi lagi
Suara hati
Kenapa pergi?
Suara hati
Jangan pergi lagi
Ku dengarkah orang orang yang menangis?
Sebab hidupnya dipacu nafsu
Kau rasakah sakitnya orang yang terlindas?
Oleh derap sepatu pembangunan
Kau lihatkah pembantaian?
Demi kekuasaan yang secuil
Kau tahukah alam yang kesakitan?
Lalu apa yang akan kau suarakan?
Suara hati
Kenapa pergi?
Suara hati
Jangan pergi lagi
Suara hati
Kenapa pergi?
Suara hati
Jangan pergi lagi
Jangan pergi lagi
Bunga Trotoar
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
3:22 AM

Bunga Trotoar
Iwan Fals (Album SWAMI I 1989)
Bunga bunga kehidupan
Tumbuh subur di trotoar
Mekar liar dimana mana
Langkah langkah garang datang
Hancurkan wanginya kembang
Engkau diam tak berdaya
Bungaku
Bunga liar
Bungaku
Bunga trotoar
Menggelar aneka barang
Menggelar mimpi yang panjang
Kaki lima menggelar resah
Diemperan toko besar
Koar mulutmu berkobar
Kaki lima makin menjalar
Bungaku
Bunga liar
Bungaku
Bunga trotoar
Bungaku
Bunga liar
Bungaku
Bunga trotoar
Bungaku
Bunga liar
Bungaku
Bunga trotoar
Bungaku
Bunga liar
Bungaku
Bunga trotoar
Bagai jutaan srigala
Menyerbu kota besar
Tempat asal adalah neraka
Tolong beri tahu aku
Bagaimana caranya ?
Nasib tak pernah berpihak
Bungaku
Bunga liar
Bungaku
Bunga trotoar
Bungaku
Bunga liar
Bungaku
Bunga trotoar
Ya liar
Bunga trotoar
Liar liar liar liar
Bungaku bungaku bungaku
Bunga trotoar
Bunga liar
Bunga liar
Bunga liar
Para kurcaci diinjak mati
Para kurcaca nyanyi tralala
Para kurcaci bersedih hati
Para kurcaca ha ha ha ha ha ha
Para kurcaci diinjak mati
Para kurcaca nyanyi tralala
Para kurcaci bersedih hati
Para kurcaca ha ha ha ha ha ha
Badut
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
3:19 AM
Badut
Iwan Fals & Sawung Jabo (Album SWAMI I 1989)
Dut badut badut badut badut badut badut
Jaman sekarang
Mong omong omong omong omong omong omong omong
Sembarang
Ditelevisi
Dikoran koran
Didalam radio
Diatas mimbar
Nggut manggut manggut manggut manggut manggut manggut
Seperti badut
Ya iya iya iya iya iya iya
Ya iya iya
Ho ho ho!
Ho ho ho ho ho ho ho
Ho ho ho!
Ho ho ho ho ho ho ho
Peragawati peragawan
Senyam senyum seperti badut
Penyanyi dan pemusik
Bintang film nampang seperti badut
Ditelevisi
Dikoran koran
Didalam radio
Diatas mimbar
Ku aku aku aku aku aku aku
Seperti kamu
Mu kamu kamu kamu kamu kamu kamu
Seperti badut
Ho ho ho!
Ho ho ho ho ho ho ho
Ho ho ho!
Ho ho ho ho ho ho ho
Ho ho ho!
Dut badut badut badut badut badut badut
Jaman sekarang
Mong omong omong omong omong omong omong omong
Sembarang
Ditelevisi
Dikoran koran
Didalam radio
Diatas mimbar
Para pengaku intelek
Tingkah polahnya lebihi badut
Kaum pencuri tikus
Politikus palsu saingi badut
Ho ho ho!
Ho ho ho ho ho ho ho
Ho ho ho!
Iwan Fals & Sawung Jabo (Album SWAMI I 1989)
Dut badut badut badut badut badut badut
Jaman sekarang
Mong omong omong omong omong omong omong omong
Sembarang
Ditelevisi
Dikoran koran
Didalam radio
Diatas mimbar
Nggut manggut manggut manggut manggut manggut manggut
Seperti badut
Ya iya iya iya iya iya iya
Ya iya iya
Ho ho ho!
Ho ho ho ho ho ho ho
Ho ho ho!
Ho ho ho ho ho ho ho
Peragawati peragawan
Senyam senyum seperti badut
Penyanyi dan pemusik
Bintang film nampang seperti badut
Ditelevisi
Dikoran koran
Didalam radio
Diatas mimbar
Ku aku aku aku aku aku aku
Seperti kamu
Mu kamu kamu kamu kamu kamu kamu
Seperti badut
Ho ho ho!
Ho ho ho ho ho ho ho
Ho ho ho!
Ho ho ho ho ho ho ho
Ho ho ho!
Dut badut badut badut badut badut badut
Jaman sekarang
Mong omong omong omong omong omong omong omong
Sembarang
Ditelevisi
Dikoran koran
Didalam radio
Diatas mimbar
Para pengaku intelek
Tingkah polahnya lebihi badut
Kaum pencuri tikus
Politikus palsu saingi badut
Ho ho ho!
Ho ho ho ho ho ho ho
Ho ho ho!
Dihatimu Aku Berlindung
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
4:51 AM
Dihatimu Aku Berlindung
Iwan Fals & Sawung Jabo (Album Anak Wayang 1994)
Ketika matahari membakar lautan
Ketika matahari membakar dunia
Ketika matahari membakar diri sendiri
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Ketika badai menghempaskan diriku
Ketika badai menutupi langkahku
Ketika badai mengguncang guncang hidupku
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Ketika bumi ini tak berputar lagi
Ketika malaikat tak berdoa lagi
Ketika aku tak bisa bernyanyi lagi
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Ketika matahari membakar diri sendiri
Ketika matahari membakar diri sendiri
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Ketika aku tak bisa bernyanyi lagi
Ketika malaikat tak berdoa lagi
Iwan Fals & Sawung Jabo (Album Anak Wayang 1994)
Ketika matahari membakar lautan
Ketika matahari membakar dunia
Ketika matahari membakar diri sendiri
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Ketika badai menghempaskan diriku
Ketika badai menutupi langkahku
Ketika badai mengguncang guncang hidupku
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Ketika bumi ini tak berputar lagi
Ketika malaikat tak berdoa lagi
Ketika aku tak bisa bernyanyi lagi
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Ketika matahari membakar diri sendiri
Ketika matahari membakar diri sendiri
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Ketika aku tak bisa bernyanyi lagi
Ketika malaikat tak berdoa lagi
Untukmu Negeri
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
4:49 AM
Untukmu Negeri
Iwan Fals ( Album Suara Hati 2002 )
Perihnya masih terasa
Sakitnya tak terhingga
Nafsu ingin berkuasa
Sungguh mahal ongkosnya
Apapun yang kan terjadi
Aku tak akan lari
Apalagi bersembunyi
Tak kan pernah terjadi
Air mata darah telah tumpah
Demi ambisi membangun negeri
Kalaulah ini pengorbanan
Tentu bukan milik segelintir orang
Belum cukupkah semua ini
Apakah tidak berarti
Lihatlah wajah ibu pertiwi
Pucat letih dan sedihnya berkarat
Berdoa terus berdoa
Hingga mulutnya berbusa busa
Ludahnya muncrat saking kecewa
Ibu pertiwi hilang tawanya
Tak percaya masih ada cinta
Seluruh hidupku jadi siaga
Pagar berduri kutancapkan dihati
Untukmu negeri
Yang telah memberi arti
Untukmu negeri
Yang telah melukai ibu kami
Untukmu negeri
Yang telah merampas anak kami
Untukmu negeri
Yang telah memperkosa saudara kami
Untukmu negeri
Waspadalah
Untukmu negeri
Bangkitlah
Untukmu negeri
Bersatulah
Untukmu negeri
Sejahteralah kamu negeriku
Sejahteralah kamu
Perihnya masih terasa
Sakitnya tak terhingga
Iwan Fals ( Album Suara Hati 2002 )
Perihnya masih terasa
Sakitnya tak terhingga
Nafsu ingin berkuasa
Sungguh mahal ongkosnya
Apapun yang kan terjadi
Aku tak akan lari
Apalagi bersembunyi
Tak kan pernah terjadi
Air mata darah telah tumpah
Demi ambisi membangun negeri
Kalaulah ini pengorbanan
Tentu bukan milik segelintir orang
Belum cukupkah semua ini
Apakah tidak berarti
Lihatlah wajah ibu pertiwi
Pucat letih dan sedihnya berkarat
Berdoa terus berdoa
Hingga mulutnya berbusa busa
Ludahnya muncrat saking kecewa
Ibu pertiwi hilang tawanya
Tak percaya masih ada cinta
Seluruh hidupku jadi siaga
Pagar berduri kutancapkan dihati
Untukmu negeri
Yang telah memberi arti
Untukmu negeri
Yang telah melukai ibu kami
Untukmu negeri
Yang telah merampas anak kami
Untukmu negeri
Yang telah memperkosa saudara kami
Untukmu negeri
Waspadalah
Untukmu negeri
Bangkitlah
Untukmu negeri
Bersatulah
Untukmu negeri
Sejahteralah kamu negeriku
Sejahteralah kamu
Perihnya masih terasa
Sakitnya tak terhingga
Entah
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
4:43 AM

Entah
Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 )
Entah mengapa
Aku tak berdaya
Waktu kau bisikkan
Jangan aku kau tinggalkan
Tak tahu dimana
Ada getar terasa
Waktu kau katakan
Ku butuh dekat denganmu
Seperti biasa
Aku diam tak bicara
Hanya mampu pandangi
Bibir tipismu yang menari
Seperti biasa
Aku tak sanggup berjanji
Hanya mampu katakan
Aku cinta kau saat ini
Entah esok hari
Entah lusa nanti
Entah
Sungguh mati betinaku
Aku tak mampu beri sayang yang cantik
Seperti kisah cinta di dalam komik
Sungguh mati betinaku
Buang saja angan angan itu
Lalu cepat peluk aku
Lanjutkan saja langkah kita
Rasalah
Rasalah
Apa yang terasa
Ini Si Trendy
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
4:37 AM
Ini Si Trendy
Iwan Fals ( Album Dalbo 1993 )
Ini si trendy menari memuja diri
Ini si trendy bergaya pasang aksi
Hidupnya penuh basa basi
Ingin dianggap paling seksi
Tiap hari maunya dipuji
Hidup diperbudak gengsi
Ini si trendy menari gaya babi ngepet
Ini si trendy menyanyi karaoke
Suaranya mirip bebek
Matanya merem melek
Yang penting bisa di potret
Ngetren
Trendy trendy trendy trendy trendy trendy trendy
Trendy trendy trendy trendy trendy trendy trendy
Enggak ikut ikut gengsi
Kuno kuno kuno kuno
Enggak ikut ikut gengsi
Kuno kuno kuno kuno
Enggak ikut ikut gengsi
Kuno kuno kuno kuno
Enggak ikut ikut gengsi
Kuno kuno kuno kuno
Ini si trendy masih menari dan menyanyi
Ini si trendy genitnya semakin jadi
Orang orang dianggap tuli
Moderenisasi salah kaprah
Lantas menjadi latah
Ngetren
Trendy trendy trendy trendy trendy trendy trendy
Trendy trendy trendy trendy trendy trendy trendy
Iwan Fals ( Album Dalbo 1993 )
Ini si trendy menari memuja diri
Ini si trendy bergaya pasang aksi
Hidupnya penuh basa basi
Ingin dianggap paling seksi
Tiap hari maunya dipuji
Hidup diperbudak gengsi
Ini si trendy menari gaya babi ngepet
Ini si trendy menyanyi karaoke
Suaranya mirip bebek
Matanya merem melek
Yang penting bisa di potret
Ngetren
Trendy trendy trendy trendy trendy trendy trendy
Trendy trendy trendy trendy trendy trendy trendy
Enggak ikut ikut gengsi
Kuno kuno kuno kuno
Enggak ikut ikut gengsi
Kuno kuno kuno kuno
Enggak ikut ikut gengsi
Kuno kuno kuno kuno
Enggak ikut ikut gengsi
Kuno kuno kuno kuno
Ini si trendy masih menari dan menyanyi
Ini si trendy genitnya semakin jadi
Orang orang dianggap tuli
Moderenisasi salah kaprah
Lantas menjadi latah
Ngetren
Trendy trendy trendy trendy trendy trendy trendy
Trendy trendy trendy trendy trendy trendy trendy
Dendam Damai
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
4:28 AM
Dendam Damai
Iwan Fals ( Album Suara Hati 2002 )
Tak habis pikir aku tak mengerti
Mengapa ada orang yang senang membunuh ?
Hanya karena uang semata
Atau demi kuasa dan nama
Bagi kita rakyat biasa
Tak berdaya ditodong senjata
Mencuri hidup yang hanya sekali
Hanya berdoa yang kita bisa
Dendam dendam celaka
Menghasut kita tak jemu menggoda
Damai damai dimana
Bersembunyi tak ada wujudnya
Kapan berakhirnya situasi seperti ini ?
Tidak bisakah kita saling berpelukan ?
Bukankah indah hidup bersama
Saling berbagi saling menyinta
Terasa hangat sampai ke jiwa
Memancar ke penjuru dunia
Jangan goyah percayalah teman
Perang itu melawan diri sendiri
Selamat datang kemerdekaan
Kalau kita mampu menahan diri
Dendam dendam celaka
Menghasut kita tak jemu menggoda
Damai damai dimana
Bersembunyi tak ada wujudnya
Kapan berakhirnya situasi seperti ini ?
Tidak bisakah kita saling berpelukan ?
Tak habis pikir aku tak mengerti
Mengapa ada orang yang senang membunuh ?
Hanya karena uang semata
Atau demi kuasa dan nama
Hanya karena itu semua
Rela hancurkan tanah tercinta
Rela hancurkan tanah tercinta
Iwan Fals ( Album Suara Hati 2002 )
Tak habis pikir aku tak mengerti
Mengapa ada orang yang senang membunuh ?
Hanya karena uang semata
Atau demi kuasa dan nama
Bagi kita rakyat biasa
Tak berdaya ditodong senjata
Mencuri hidup yang hanya sekali
Hanya berdoa yang kita bisa
Dendam dendam celaka
Menghasut kita tak jemu menggoda
Damai damai dimana
Bersembunyi tak ada wujudnya
Kapan berakhirnya situasi seperti ini ?
Tidak bisakah kita saling berpelukan ?
Bukankah indah hidup bersama
Saling berbagi saling menyinta
Terasa hangat sampai ke jiwa
Memancar ke penjuru dunia
Jangan goyah percayalah teman
Perang itu melawan diri sendiri
Selamat datang kemerdekaan
Kalau kita mampu menahan diri
Dendam dendam celaka
Menghasut kita tak jemu menggoda
Damai damai dimana
Bersembunyi tak ada wujudnya
Kapan berakhirnya situasi seperti ini ?
Tidak bisakah kita saling berpelukan ?
Tak habis pikir aku tak mengerti
Mengapa ada orang yang senang membunuh ?
Hanya karena uang semata
Atau demi kuasa dan nama
Hanya karena itu semua
Rela hancurkan tanah tercinta
Rela hancurkan tanah tercinta
Untuk Para Pengabdi
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
8:04 AM
Untuk Para Pengabdi
Iwan Fals ( Album Suara Hati 2002 )
Kesetiaan masih ada
Setidaknya menjadi cita cita
Itu sebabnya aku disini
Menemanimu
Siang malam kuberjaga
Di relung hatimu di dalam benakmu
Di setiap langkahmu
Mudah mudahan begitu
Silahkan engkau tertawa
Sepuas hatimu
Ku takkan pernah berpaling
Karena hinaan itu
Bahagia rasanya
Lihat engkau bahagia
Berduka rasanya
Kalau engkau berduka
Untuk pengabdi lagu para pengabdi
Di puncak gunung di tengah tengah samudera
Di dalam rimba di kebingungan desa dan kota
Untuk pengabdi lagu para pengabdi
Di puncak gunung di tengah tengah samudera
Di dalam rimba di kebingungan desa dan kota
Kan ku temani kau
Kan ku temani kau
Iwan Fals ( Album Suara Hati 2002 )
Kesetiaan masih ada
Setidaknya menjadi cita cita
Itu sebabnya aku disini
Menemanimu
Siang malam kuberjaga
Di relung hatimu di dalam benakmu
Di setiap langkahmu
Mudah mudahan begitu
Silahkan engkau tertawa
Sepuas hatimu
Ku takkan pernah berpaling
Karena hinaan itu
Bahagia rasanya
Lihat engkau bahagia
Berduka rasanya
Kalau engkau berduka
Untuk pengabdi lagu para pengabdi
Di puncak gunung di tengah tengah samudera
Di dalam rimba di kebingungan desa dan kota
Untuk pengabdi lagu para pengabdi
Di puncak gunung di tengah tengah samudera
Di dalam rimba di kebingungan desa dan kota
Kan ku temani kau
Kan ku temani kau
Kupu Kupu Hitam Putih
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:48 AM
Kupu Kupu Hitam Putih
Iwan Fals ( Album Suara Hati 2002 & In Collaboration 2003 )
Menunggu matahari terbit
Di musim hujan
Mendung menjadi teman
Ada juga keindahannya
Butir embun yang ada didaun
Bagai intan berlian
Lebih riang ia berkilauan
Karena matahari tertutup awan
Suara burung burung didahan
Nyanyian alam
Bekerja ia mencari makan
Ada juga yang membuat sarang
Iri aku menyaksikan itu
Tapi kutekan aku harus bersyukur
Berguru pada kenyataan
Pada makhluk Tuhan yang katanya tak berakal
Mendung datang lagi
Setelah hangat sebentar
Butir embun hilang
Aku jadi termenung
Mencari pegangan
Mencoba untuk bersandar
Langit makin hitam
Aku jadi berharap pada hujan
Kupu kupu hitam putih
Terbang di sekitarku
Melihat ia menari
Hatiku terpatri
Sepasang merpati
Bercumbu dibalik awan
Kemudian ia turun menukik
Sujud syukur padanya
Iwan Fals ( Album Suara Hati 2002 & In Collaboration 2003 )
Menunggu matahari terbit
Di musim hujan
Mendung menjadi teman
Ada juga keindahannya
Butir embun yang ada didaun
Bagai intan berlian
Lebih riang ia berkilauan
Karena matahari tertutup awan
Suara burung burung didahan
Nyanyian alam
Bekerja ia mencari makan
Ada juga yang membuat sarang
Iri aku menyaksikan itu
Tapi kutekan aku harus bersyukur
Berguru pada kenyataan
Pada makhluk Tuhan yang katanya tak berakal
Mendung datang lagi
Setelah hangat sebentar
Butir embun hilang
Aku jadi termenung
Mencari pegangan
Mencoba untuk bersandar
Langit makin hitam
Aku jadi berharap pada hujan
Kupu kupu hitam putih
Terbang di sekitarku
Melihat ia menari
Hatiku terpatri
Sepasang merpati
Bercumbu dibalik awan
Kemudian ia turun menukik
Sujud syukur padanya
Lagu Enam
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:47 AM
Lagu Enam
Iwan Fals/Fajar Budiman ( Album Hijau 1992 )
Kemana perginya mainanku ?
Mobil mobilan dari kulit jeruk
Kuda kudaan dari pelepah pisang
Entah kemana perginya
Sekarang sulit membedakan
Mana mainan mana sungguhan
Semua mahal
Semua harus dibeli di toko toko penggoda hati
Minta ampun harga mainan kini
Ada yang seharga gaji menteri
Terbuat dari plastik maupun besi
Hanya untuk gengsi anak bayi
Tak ada lagi bocah berkreasi
Semua sudah tersedia
Mereka menjadi cengeng dan manja
Kejernihan otaknya pun sirna
Mana mainanku yang dulu ?
Aku ingin melihat bentuknya
Aku ingin mengingat nama namanya
Yang pernah akrab dengan kehidupan ini
Iwan Fals/Fajar Budiman ( Album Hijau 1992 )
Kemana perginya mainanku ?
Mobil mobilan dari kulit jeruk
Kuda kudaan dari pelepah pisang
Entah kemana perginya
Sekarang sulit membedakan
Mana mainan mana sungguhan
Semua mahal
Semua harus dibeli di toko toko penggoda hati
Minta ampun harga mainan kini
Ada yang seharga gaji menteri
Terbuat dari plastik maupun besi
Hanya untuk gengsi anak bayi
Tak ada lagi bocah berkreasi
Semua sudah tersedia
Mereka menjadi cengeng dan manja
Kejernihan otaknya pun sirna
Mana mainanku yang dulu ?
Aku ingin melihat bentuknya
Aku ingin mengingat nama namanya
Yang pernah akrab dengan kehidupan ini
Lagu Lima
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:46 AM
Lagu Lima
Iwan Fals ( Album Hijau 1992 )
Anjing hitam kepala dan kakinya kuning
Sendiri tertidur
Luka luka di punggungnya
Melebam menunggu lalat
Anjing hitam kepala dan kakinya kuning
Kawini ibunya dan beranak lagi
Seperti sebagian manusia
Seperti sebagian manusia
Anjing hitam anaknya hitam
Menunggu seperti kita
Lukanya yang melebam
Memberi kesaksian bagi kehidupan
Kaki depan kanannya pincang
Ditabrak tank ketika latihan didepan
Kaki depan kanannya pincang
Ditabrak tank ketika latihan didepan
Kaki depan kanannya pincang
Ditabrak tank ketika latihan didepan
Kaki depan kanannya pincang
Ditabrak tank ketika latihan didepan
Anjingku menggonggong
Protes pada situasi
Hatiku melolong
Protes pada kamu
Anjingku menggonggong
Protes pada situasi
Hatiku melolong
Protes pada kamu
Anjingku menggonggong
Hatiku melolong
Anjingku menggonggong
Anjingku menggonggong
Anjingku menggonggong
Anjingku menggonggong
Anjingku menggonggong
Anjingku menggonggong
Iwan Fals ( Album Hijau 1992 )
Anjing hitam kepala dan kakinya kuning
Sendiri tertidur
Luka luka di punggungnya
Melebam menunggu lalat
Anjing hitam kepala dan kakinya kuning
Kawini ibunya dan beranak lagi
Seperti sebagian manusia
Seperti sebagian manusia
Anjing hitam anaknya hitam
Menunggu seperti kita
Lukanya yang melebam
Memberi kesaksian bagi kehidupan
Kaki depan kanannya pincang
Ditabrak tank ketika latihan didepan
Kaki depan kanannya pincang
Ditabrak tank ketika latihan didepan
Kaki depan kanannya pincang
Ditabrak tank ketika latihan didepan
Kaki depan kanannya pincang
Ditabrak tank ketika latihan didepan
Anjingku menggonggong
Protes pada situasi
Hatiku melolong
Protes pada kamu
Anjingku menggonggong
Protes pada situasi
Hatiku melolong
Protes pada kamu
Anjingku menggonggong
Hatiku melolong
Anjingku menggonggong
Anjingku menggonggong
Anjingku menggonggong
Anjingku menggonggong
Anjingku menggonggong
Anjingku menggonggong
Lagu Empat
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:45 AM
Lagu Empat
Iwan Fals/Fajar Budiman ( Album Hijau 1992 )
Kenapa banyak orang ingin menang ?
Apakah itu hasil akhir kehidupan ?
Kenapa kekalahan menjadi aib ?
Apakah itu kesalahan manusia ?
Demi kemenangan rela membunuh
Demi kemenangan rela memperkosa
Apa saja akan kamu tempuh
Agar kemenangan dapat diraihnya
Kenapa kebenaran tak lagi dicari ?
Sudah tak pentingkah bagi manusia ?
Apakah kebenaran tinggal kata kata ?
Dari bibir pemenang pemenang semu
Aku menjadi lelah dan sangsi
Terhadap kemenangan kemenangan itu
Biarlah aku kalah asal tak memperkosa
Biar saja aku tak menang
Asalkan tak menginjak nuraninya
Aku tidak ingin menang
Aku hanya ingin benar
Walau harus menggali sukma bumi
Merenangi gelombang samudera
Aku tidak ingin menang
Aku hanya ingin benar
Walau harus menggali sukma bumi
Merenangi gelombang samudera
Iwan Fals/Fajar Budiman ( Album Hijau 1992 )
Kenapa banyak orang ingin menang ?
Apakah itu hasil akhir kehidupan ?
Kenapa kekalahan menjadi aib ?
Apakah itu kesalahan manusia ?
Demi kemenangan rela membunuh
Demi kemenangan rela memperkosa
Apa saja akan kamu tempuh
Agar kemenangan dapat diraihnya
Kenapa kebenaran tak lagi dicari ?
Sudah tak pentingkah bagi manusia ?
Apakah kebenaran tinggal kata kata ?
Dari bibir pemenang pemenang semu
Aku menjadi lelah dan sangsi
Terhadap kemenangan kemenangan itu
Biarlah aku kalah asal tak memperkosa
Biar saja aku tak menang
Asalkan tak menginjak nuraninya
Aku tidak ingin menang
Aku hanya ingin benar
Walau harus menggali sukma bumi
Merenangi gelombang samudera
Aku tidak ingin menang
Aku hanya ingin benar
Walau harus menggali sukma bumi
Merenangi gelombang samudera
Nasib Nyamuk
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
11:16 AM
Nasib Nyamuk
Iwan Fals & Sawung Jabo (Album Anak Wayang 1994)
Aku bukan seperti nyamuk
Yang menghisap darahmu
Aku manusia yang berbuat
Sesuai aturan dan keinginan
Kadang kadang aku melanggar
Kadang kadang aku seperti nyamuk
Tetapi aku bukan nyamuk
Aku punya akal budi nyamuk tidak
Nyamuk nyamuk berputar putar
Di atas kepalaku
Suaranya berdengung mendengung
Seperti suara ribuan helikopter
Seperti suara mesin perang
Yang membantai Vietnam
Yang membantai timur tengah
Yang mengganyang Timor Timur
Yang membantai Kamboja
Yang membantai Bosnia
Mula mula
Aku bisa mengerti
Lama lama
Aku ingin nyamuk nyamuk yang mengerti
Mataku terganggu
Hidungku terganggu
Tangan dan kakiku terganggu
Kemaluanku terganggu
Kehidupanku terganggu
Jasmani dan rohaniku terganggu
Kehidupanku terganggu
Jasmani dan rohaniku terganggu
Iwan Fals & Sawung Jabo (Album Anak Wayang 1994)
Aku bukan seperti nyamuk
Yang menghisap darahmu
Aku manusia yang berbuat
Sesuai aturan dan keinginan
Kadang kadang aku melanggar
Kadang kadang aku seperti nyamuk
Tetapi aku bukan nyamuk
Aku punya akal budi nyamuk tidak
Nyamuk nyamuk berputar putar
Di atas kepalaku
Suaranya berdengung mendengung
Seperti suara ribuan helikopter
Seperti suara mesin perang
Yang membantai Vietnam
Yang membantai timur tengah
Yang mengganyang Timor Timur
Yang membantai Kamboja
Yang membantai Bosnia
Mula mula
Aku bisa mengerti
Lama lama
Aku ingin nyamuk nyamuk yang mengerti
Mataku terganggu
Hidungku terganggu
Tangan dan kakiku terganggu
Kemaluanku terganggu
Kehidupanku terganggu
Jasmani dan rohaniku terganggu
Kehidupanku terganggu
Jasmani dan rohaniku terganggu
Lagu Tiga
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
8:19 AM
Lagu Tiga
Iwan Fals ( Album Hijau 1992 )
Aku tunggu kamu di tempat ini
Di puncak bukit yang sepi dan dingin
Aku percaya kamu pasti sampai
Rasa dan akal sehatku mengatakan itu
Saudaraku
Singkatnya hari yang kita punya
Begitu banyak memberi makna
Sudah saatnya aku kembali
Sudah waktunya kamu mulai
Saudaraku
Disini
Aku sendiri
Datanglah
Bukit yang sepi
Bukit yang dingin
Tak kan membuatmu tersiksa
Saudaraku
Aku percaya
Kita harus mulai bekerja
Persoalan begitu menantang
Satu niat satulah darah kita
Kamu adalah kamu
Aku adalah aku
Kita harus mulai bekerja
Persoalan begitu menantang
Satu niat satulah darah kita
Kamu adalah kamu
Aku adalah aku
Iwan Fals ( Album Hijau 1992 )
Aku tunggu kamu di tempat ini
Di puncak bukit yang sepi dan dingin
Aku percaya kamu pasti sampai
Rasa dan akal sehatku mengatakan itu
Saudaraku
Singkatnya hari yang kita punya
Begitu banyak memberi makna
Sudah saatnya aku kembali
Sudah waktunya kamu mulai
Saudaraku
Disini
Aku sendiri
Datanglah
Bukit yang sepi
Bukit yang dingin
Tak kan membuatmu tersiksa
Saudaraku
Aku percaya
Kita harus mulai bekerja
Persoalan begitu menantang
Satu niat satulah darah kita
Kamu adalah kamu
Aku adalah aku
Kita harus mulai bekerja
Persoalan begitu menantang
Satu niat satulah darah kita
Kamu adalah kamu
Aku adalah aku
Mata Indah Bola Ping Pong
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
8:17 AM
Mata Indah Bola Ping Pong
Iwan Fals ( Album Wakil Rakyat 1987 )
Pria mana yang tak suka
Senyummu juwita
Kalau ada yang tak suka
Mungkin sedang goblok
Engkau baik
Engkau cantik
Kau wanita
Aku cinta
Mata indah bola ping pong
Masihkah kau kosong
Bolehkah aku membelai
Hidungmu yang aduhai
Engkau baik
Engkau cantik
Kau wanita
Aku puja
Jangan marah kalau kugoda
Sebab pantas kau digoda
Salah sendiri kau manis
Punya wajah teramat manis
Wajar saja kalau kuganggu
Sampai kapan pun kurindu
Lepaskan tawamu nona
Agar tak murung dunia
Engkau baik
Engkau cantik
Kau wanita
Aku cinta
Aku puja
Kau betina
Bukan gombal
Aku yang gila
Jangan marah kalau kugoda
Sebab pantas kau digoda
Salah sendiri kau manis
Punya wajah teramat manis
Wajar saja kalau kuganggu
Biar mampus aku rindu
Lepaskan tawamu nona
Agar tak murung dunia
Mata indah bola ping pong
Masihkah kau kosong
Bolehkah aku membelai
Hidungmu yang aduhai
Mata indah bola ping pong
Masihkah kau kosong
Bolehkah aku membelai
Bibirmu yang aduhai
Mata indah bola ping pong
Masihkah kau kosong
Bolehkah aku membelai
Pipimu yang aduhai
Mata indah bola ping pong
Masihkah kau kosong
Bolehkah aku membelai
Jidatmu yang aduhai
Iwan Fals ( Album Wakil Rakyat 1987 )
Pria mana yang tak suka
Senyummu juwita
Kalau ada yang tak suka
Mungkin sedang goblok
Engkau baik
Engkau cantik
Kau wanita
Aku cinta
Mata indah bola ping pong
Masihkah kau kosong
Bolehkah aku membelai
Hidungmu yang aduhai
Engkau baik
Engkau cantik
Kau wanita
Aku puja
Jangan marah kalau kugoda
Sebab pantas kau digoda
Salah sendiri kau manis
Punya wajah teramat manis
Wajar saja kalau kuganggu
Sampai kapan pun kurindu
Lepaskan tawamu nona
Agar tak murung dunia
Engkau baik
Engkau cantik
Kau wanita
Aku cinta
Aku puja
Kau betina
Bukan gombal
Aku yang gila
Jangan marah kalau kugoda
Sebab pantas kau digoda
Salah sendiri kau manis
Punya wajah teramat manis
Wajar saja kalau kuganggu
Biar mampus aku rindu
Lepaskan tawamu nona
Agar tak murung dunia
Mata indah bola ping pong
Masihkah kau kosong
Bolehkah aku membelai
Hidungmu yang aduhai
Mata indah bola ping pong
Masihkah kau kosong
Bolehkah aku membelai
Bibirmu yang aduhai
Mata indah bola ping pong
Masihkah kau kosong
Bolehkah aku membelai
Pipimu yang aduhai
Mata indah bola ping pong
Masihkah kau kosong
Bolehkah aku membelai
Jidatmu yang aduhai
Hadapi Saja
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
10:30 PM
Hadapi Saja
Iwan Fals ( Album Suara Hati 2002 & In Collaboration 2003 )
Relakan yang terjadi
Tak kan kembali
Ia sudah miliknya
Bukan milik kita lagi
Tak perlu menangis
Tak perlu bersedih
Tak perlu tak perlu sedu sedan itu
Hadapi saja
Pasrah pada Ilahi
Hanya itu yang kita bisa
Ambil hikmahnya
Ambil indahnya
Cobalah menari
Cobalah bernyanyi
Cobalah cobalah mulai detik ini
Hadapi saja
Hilang memang hilang
Wajahnya terus terbayang
Berjumpa dimimpi
Kau ajak aku
Tuk menari bernyanyi
Bersama bidadari, malaikat
Dan penghuni surga
Iwan Fals ( Album Suara Hati 2002 & In Collaboration 2003 )
Relakan yang terjadi
Tak kan kembali
Ia sudah miliknya
Bukan milik kita lagi
Tak perlu menangis
Tak perlu bersedih
Tak perlu tak perlu sedu sedan itu
Hadapi saja
Pasrah pada Ilahi
Hanya itu yang kita bisa
Ambil hikmahnya
Ambil indahnya
Cobalah menari
Cobalah bernyanyi
Cobalah cobalah mulai detik ini
Hadapi saja
Hilang memang hilang
Wajahnya terus terbayang
Berjumpa dimimpi
Kau ajak aku
Tuk menari bernyanyi
Bersama bidadari, malaikat
Dan penghuni surga
Kumenanti Seorang Kekasih
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
10:24 PM
Kumenanti Seorang Kekasih
Iwan Fals / Yoesyono ( Album Barang Antik 1984 )
Bila mentari bersinar lagi
Hatiku pun ceria kembali (asyik)
Kutatap mega tiada yang hitam
Betapa indah hari ini
Kumenanti seorang kekasih
Yang tercantik yang datang dihari ini
Adakah dia akan selalu setia
Bersanding hidup penuh pesona harapanku
Jangan kau tak menepati janji
Datanglah dengan kasihmu
Andai kau tak datang kali ini
Punah harapanku
Iwan Fals / Yoesyono ( Album Barang Antik 1984 )
Bila mentari bersinar lagi
Hatiku pun ceria kembali (asyik)
Kutatap mega tiada yang hitam
Betapa indah hari ini
Kumenanti seorang kekasih
Yang tercantik yang datang dihari ini
Adakah dia akan selalu setia
Bersanding hidup penuh pesona harapanku
Jangan kau tak menepati janji
Datanglah dengan kasihmu
Andai kau tak datang kali ini
Punah harapanku
Lagu Dua
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
10:12 PM
Lagu Dua
Iwan Fals ( Album Hijau 1992 )
Jakarta sudah habis
Musim kemarau api
Musim penghujan banjir
Jakarta tidak bersahabat
Api dan airnya bencana
Entah karena kebodohan kecerobohan
Atau keserakahan
Jakarta sudah habis
Diatasnya berdiri bangunan bangunan industri
Disekitar bangunan bangunan itu
Bangunin bangunin memproduksi belatung
Jakarta sudah habis
Warna tanahnya merah kecoklat coklatan
Mirip dengan darah
Mirip dengan api
Mirip dengan air mata
Tanah Jakarta sedang gelisah
Jangan lagi dibuat marah
Tanah Jakarta sedang gelisah
Jangan lagi dibuat marah
Jakarta sudah habis
Dijalan jalan marah ( Dijalan )
Dijalan marah marah
Dirumah rumah marah ( Dirumah )
Dirumah marah marah
Apa enaknya ?
Jakarta sudah habis
Empat puluh persen rakyatnya
Beli air dari PAM
Sisanya gali sendiri
Persoalannya gali pakai apa ?
Tentu saja gali pakai duit
Duitnya terbuat dari air mata asli
Jakarta sudah habis
Sebentar lagi kita akan menjual
Air mata kita sendiri
Karena air mata kita
Adalah air kehidupan
Jakarta sudah habis
Tetapi Indonesia bukan hanya Jakarta
Jakarta
Jakarta
Cuma enak buat cari duit
Nah kalau duit sudah punya
Hijrah saja
Hijrah saja
Hijrah saja
Hijrah saja
Tanah Jakarta sedang gelisah
Jangan lagi dibuat marah
Tanah Jakarta sedang gelisah
Jangan lagi dibuat marah
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Hijrah saja
Jakarta sudah habis
Musim kemarau api
Musim penghujan banjir
Jakarta tidak bersahabat
Api dan airnya bencana
Entah karena kebodohan kecerobohan
Atau keserakahan
Jakarta sudah habis
Jakarta sudah habis
Iwan Fals ( Album Hijau 1992 )
Jakarta sudah habis
Musim kemarau api
Musim penghujan banjir
Jakarta tidak bersahabat
Api dan airnya bencana
Entah karena kebodohan kecerobohan
Atau keserakahan
Jakarta sudah habis
Diatasnya berdiri bangunan bangunan industri
Disekitar bangunan bangunan itu
Bangunin bangunin memproduksi belatung
Jakarta sudah habis
Warna tanahnya merah kecoklat coklatan
Mirip dengan darah
Mirip dengan api
Mirip dengan air mata
Tanah Jakarta sedang gelisah
Jangan lagi dibuat marah
Tanah Jakarta sedang gelisah
Jangan lagi dibuat marah
Jakarta sudah habis
Dijalan jalan marah ( Dijalan )
Dijalan marah marah
Dirumah rumah marah ( Dirumah )
Dirumah marah marah
Apa enaknya ?
Jakarta sudah habis
Empat puluh persen rakyatnya
Beli air dari PAM
Sisanya gali sendiri
Persoalannya gali pakai apa ?
Tentu saja gali pakai duit
Duitnya terbuat dari air mata asli
Jakarta sudah habis
Sebentar lagi kita akan menjual
Air mata kita sendiri
Karena air mata kita
Adalah air kehidupan
Jakarta sudah habis
Tetapi Indonesia bukan hanya Jakarta
Jakarta
Jakarta
Cuma enak buat cari duit
Nah kalau duit sudah punya
Hijrah saja
Hijrah saja
Hijrah saja
Hijrah saja
Tanah Jakarta sedang gelisah
Jangan lagi dibuat marah
Tanah Jakarta sedang gelisah
Jangan lagi dibuat marah
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Hijrah saja
Jakarta sudah habis
Musim kemarau api
Musim penghujan banjir
Jakarta tidak bersahabat
Api dan airnya bencana
Entah karena kebodohan kecerobohan
Atau keserakahan
Jakarta sudah habis
Jakarta sudah habis
Bento
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
10:04 PM
Bento
Naniel/Iwan Fals (Album SWAMI I 1989)
Namaku Bento rumah real estate
Mobilku banyak harta berlimpah
Orang memanggilku boss eksekutif
Tokoh papan atas atas segalanya
Asyik
Wajahku ganteng banyak simpanan
Sekali lirik oke sajalah
Bisnisku menjagal jagal apa saja
Yang penting aku senang aku menang
Persetan orang susah karena aku
Yang penting asyik sekali lagi
Asyik
Khotbah soal moral omong keadilan
Sarapan pagiku
Aksi tipu tipu lobying dan upeti
Woow jagonya
Maling kelas teri bandit kelas coro
Itu kan TONG sampah
Siapa yang mau berguru datang padaku
Sebut tiga kali namaku Bento Bento Bento
Asyik
Naniel/Iwan Fals (Album SWAMI I 1989)
Namaku Bento rumah real estate
Mobilku banyak harta berlimpah
Orang memanggilku boss eksekutif
Tokoh papan atas atas segalanya
Asyik
Wajahku ganteng banyak simpanan
Sekali lirik oke sajalah
Bisnisku menjagal jagal apa saja
Yang penting aku senang aku menang
Persetan orang susah karena aku
Yang penting asyik sekali lagi
Asyik
Khotbah soal moral omong keadilan
Sarapan pagiku
Aksi tipu tipu lobying dan upeti
Woow jagonya
Maling kelas teri bandit kelas coro
Itu kan TONG sampah
Siapa yang mau berguru datang padaku
Sebut tiga kali namaku Bento Bento Bento
Asyik
Lingkaran Aku Cinta Padamu
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
8:11 PM

Lingkaran Aku Cinta Padamu
Iwan Fals & Sawung Jabo (Album Anak Wayang 1994)
Kini kami berkumpul
Esok kami berpencar
Berbicara tentang kehidupan
Berbicara tentang kebudayaan
Berbicara tentang ombak lautan
Berbicara tentang bintang di langit
Kami berbicara tentang Tuhan
Berbicara tentang kesejatian
Tentang apa saja
Malam boleh berlalu
Gelap boleh menghadang
Disini kami tetap berdiri
Disini kami tetap berpikir
Disini kami tetap berjaga
Disini kami tetap waspada
Disini kami membuka mata
Disini kami selalu mencari
Kesejatian diri
Alang alang bergerak
Mata kami berputar
Seperti elang kami melayang
Seperti air kami mengalir
Seperti mentari kami berputar
Seperti gunung kami merenung
Di lingkaran kami berpandangan
Di lingkaran kami mengucapkan
Aku cinta padamu
Aku cinta padamu
Aku cinta padamu
Aku cinta padamu
Hijau
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
8:06 PM

Hijau
Iwan Fals ( Album Hijau 1992 )
Hutanku,
Rusak !
Langitku,
Bocor !
Udara yang aku hisap,
Tercemar !
Makanan yang aku makan,
Racun !
Hijau Hijauku Hijau
Hijau Hijau Dunia
Hijau Hijauku Hijau
Hijau Dunia
Hijau Hijauku Hijau
Hijau Dunia
Hijau Hijauku Hijau
Hijau Dunia
Hijau
Manusia Setengah Dewa
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
8:00 PM

Manusia Setengah Dewa
Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 )
Wahai presiden kami yang baru
Kamu harus dengar suara ini
Suara yang keluar dari dalam goa
Goa yang penuh lumut kebosanan
Walau hidup adalah permainan
Walau hidup adalah hiburan
Tetapi kami tak mau dipermainkan
Dan kami juga bukan hiburan
Turunkan harga secepatnya
Berikan kami pekerjaan
Pasti kuangkat engkau
Menjadi manusia setengah dewa
Masalah moral masalah akhlak
Biar kami cari sendiri
Urus saja moralmu urus saja akhlakmu
Peraturan yang sehat yang kami mau
Tegakkan hukum setegak tegaknya
Adil dan tegas tak pandang bulu
Pasti kuangkat engkau
Menjadi manusia setengah dewa
Masalah moral masalah akhlak
Biar kami cari sendiri
Urus saja moralmu urus saja akhlakmu
Peraturan yang sehat yang kami mau
Turunkan harga secepatnya
Berikan kami pekerjaan
Tegakkan hukum setegak tegaknya
Adil dan tegas tak pandang bulu
Pasti kuangkat engkau
Menjadi manusia setengah dewa
Wahai presiden kami yang baru
Kamu harus dengar suara ini
Tiga Bulan
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:44 PM

Iwan Fals
Tiga bulan lamanya kau dalam penjara
Teman
Seratus butir telur ayam di pasar
Hilang engkau ganyang
Palu keras bapak hakim berbunyi tegas
Terbayang
Bibir sumbing gigi rompal dapat kupastikan
Malang engkau kawan
Tiga bulan lamanya kah tuan ditahan
Nikmat benar
Seratus juta uang negara terbang melayang
Masuk kantong tuan
Palu kayu bapak hakim berbunyi pelan
Terdengar sumbang
Dalam rumah dalam penjara tiada beda
Coba bayangkan teman
Dalam rumah dalam penjara tiada beda
Coba bayangkan teman
Menunggu Ditimbang Malah Muntah
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:28 PM

Menunggu Ditimbang Malah Muntah
Karya : Iwan Fals (Album Orang Gila 1994)
Aku bernyanyi di dalam kamar mandi
Seorang diri
Disamping wastafel di samping kaca
Sambil menghisap kejenuhan
Majalah mingguan tergeletak
Di keranjang cucian
Gambar dua orang menteri
Sedang jabat tangan sambil tersenyum
Di atas kakus aku terus menulis
Menulis lagu lagu seimbang
Timbang menimbang ditimbang timbang
Timbang menimbang dibuang sayang
Yang paling besar pulang sekolah
Si bapak asyik sendiri
Suara mesin buyarkan maksud
Maksud siapa aku tak tahu
Adzan terdengar gemericik hujan
Mencari teman orang tertawa
Tunggu menunggu ditunggu tunggu
Tunggu menunggu dibuang sayang
Pelan pelan sayang
Kalau mulai bosan
Jangan marah marah
Nanti cepat mati
Santai sajalah
Pelan pelan sayang
Kalau mulai bosan
Jangan marah marah
Nanti cepat mati
Santai sajalah
Seekor nyamuk terbang diatas majalah
Kadang hinggap lalu terbang lagi
Mengitari wajah politikus
Yang entah tersenyum atau sakit gigi
Lampu empat puluh watt
Bertopi pendekar Cina
Tetap saja merendah tidak berubah
Kartu nama seorang teman terlindas asbak
Yos tidur
Galang Cikal tidur
Hari ini ada berita
Polisi mati
Hari ini ada berita
Pembantu dibantai majikannya
Hari ini ada berita
Anak anak membunuh orang tuanya
Hari ini ada berita
Orang tua memperkosa anak anaknya
Hari ini ada berita
Guru guru banyak yang sakit jiwa
Hari ini ada berita
Orang orang kaya takut bangkrut
Hari ini ada berita
Mahasiswa protes
Merah putih cemang cemong
Mau insaf susah
Desa sudah menjadi kota
Burung hantu liar berbunyi terus
Yos bangun
Galang Cikal tidur
Yos tidur lagi
Jangkrik tidak berhenti
Belalang masih bernyanyi
Detik jam belum berhenti
Suara mobil sewenang wenang
Suara pabrik sama saja
Yos tidur
Galang Cikal tidur
Pelan pelan sayang
Kalau mulai bosan
Jangan marah marah
Nanti cepat mati
Santai sajalah
17 Juli 1996
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:27 PM
17 Juli 1996
Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 )
Gonjang ganjing gonggongan anjing
Anjing herder sampai anjing peking
Dar der dor otak digedor
Dengan pelor hati di teror
Ngeles !...
Sas sis sus dengar desas desus
Banyak kasus bikin sakit usus
Hang heng hong berita bohong
Kongkalikong sindikat king kong
Cuek aje !...
Kwek kwek kwek suara bebek
Merem melek denger geledek
Dalam benteng diadu gambreng
Bandar judi tambah mentereng
Untung banyak do’i !...
Sengkuni kilik sana sini
Kurawa dan Pandawa rugi
Dewa dewa kerjanya berpesta
Sambil nyogok bangsa manusia
Hancur !...
Hak asasi hidup disini
Tinggal kata tinggal piagam
Bukan keki bukan bukan patah hati
Sebab hukum berwajah muram
Busyet dah !...
...Habis !...
Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 )
Gonjang ganjing gonggongan anjing
Anjing herder sampai anjing peking
Dar der dor otak digedor
Dengan pelor hati di teror
Ngeles !...
Sas sis sus dengar desas desus
Banyak kasus bikin sakit usus
Hang heng hong berita bohong
Kongkalikong sindikat king kong
Cuek aje !...
Kwek kwek kwek suara bebek
Merem melek denger geledek
Dalam benteng diadu gambreng
Bandar judi tambah mentereng
Untung banyak do’i !...
Sengkuni kilik sana sini
Kurawa dan Pandawa rugi
Dewa dewa kerjanya berpesta
Sambil nyogok bangsa manusia
Hancur !...
Hak asasi hidup disini
Tinggal kata tinggal piagam
Bukan keki bukan bukan patah hati
Sebab hukum berwajah muram
Busyet dah !...
...Habis !...
16 Juli 1996
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:24 PM
16 Juli 1996
Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 )
Kukenal kamu dari jauh
Tergetar hati melihatmu
Matamu bening
Suaramu bening
Semangatmu hening
Wajahmu lembut
Senyummu lembut
Rambutmu lepas tergerai
Terasa sejuk mengenalmu
Merdeka aku dibuaimu
Jalan yang panjang
Sebatas pandang
Kau tempuh tanpa mengeluh
Tangan terkepal
Berangkatlah kapal
Menuju dermaga sepi
Kunyanyikan hanya untukmu
Puja puji ini karena rindu
Air mata terlanjur tumpah
Membasahi tanah menjadi darah
Dipayungi mega kelabu
Aku tak peduli
Apa yang terjadi
Jangan kau pergi dariku
Akan kutemani
Ke dermaga sepi
Membelai ombak yang biru
Kau bangkitkan aku
Kupanggil kau selalu
Bertahanlah dalam gelombang
Kau buka mataku
Kau sadarkan aku
Janganlah bosan
Kunyanyikan hanya untukmu
Puja puji ini karena rindu
Air mata terlanjur tumpah
Membasahi tanah menjadi darah
Dipayungi mega kelabu
Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 )
Kukenal kamu dari jauh
Tergetar hati melihatmu
Matamu bening
Suaramu bening
Semangatmu hening
Wajahmu lembut
Senyummu lembut
Rambutmu lepas tergerai
Terasa sejuk mengenalmu
Merdeka aku dibuaimu
Jalan yang panjang
Sebatas pandang
Kau tempuh tanpa mengeluh
Tangan terkepal
Berangkatlah kapal
Menuju dermaga sepi
Kunyanyikan hanya untukmu
Puja puji ini karena rindu
Air mata terlanjur tumpah
Membasahi tanah menjadi darah
Dipayungi mega kelabu
Aku tak peduli
Apa yang terjadi
Jangan kau pergi dariku
Akan kutemani
Ke dermaga sepi
Membelai ombak yang biru
Kau bangkitkan aku
Kupanggil kau selalu
Bertahanlah dalam gelombang
Kau buka mataku
Kau sadarkan aku
Janganlah bosan
Kunyanyikan hanya untukmu
Puja puji ini karena rindu
Air mata terlanjur tumpah
Membasahi tanah menjadi darah
Dipayungi mega kelabu
15 Juli 1996
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:23 PM
15 Juli 1996
Iwan Fals ( Album Suara Hati 2002 )
Kalau kau datang
Hatiku senang
Berbunga bunga
Bulan dan bintang
Terangi malam
Sehabis hujan
Saling bicara
Tukar cerita
Berbagi rasa
Aku disini
Tetap di tepi
Masih bernyanyi
Dunia sedang dilanda kalut
Alam semesta seperti merintih
Kau dengarkah?
Aku tak bisa
Untuk tak peduli
Hati tersiksa
Aku bersumpah
Untuk berbuat
Yang aku bisa
Harus ada yang dikerjakan
Agar kehidupan berjalan wajar
Hidup hanya sekali wahai kawan
Aku tak mau mati dalam keraguan
Kalau kau datang
Iwan Fals ( Album Suara Hati 2002 )
Kalau kau datang
Hatiku senang
Berbunga bunga
Bulan dan bintang
Terangi malam
Sehabis hujan
Saling bicara
Tukar cerita
Berbagi rasa
Aku disini
Tetap di tepi
Masih bernyanyi
Dunia sedang dilanda kalut
Alam semesta seperti merintih
Kau dengarkah?
Aku tak bisa
Untuk tak peduli
Hati tersiksa
Aku bersumpah
Untuk berbuat
Yang aku bisa
Harus ada yang dikerjakan
Agar kehidupan berjalan wajar
Hidup hanya sekali wahai kawan
Aku tak mau mati dalam keraguan
Kalau kau datang
Ethiopia
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
6:37 AM
Ethiopia
Iwan Fals (Album Ethiopia 1986)
Dengar rintihan berjuta kepala
Waktu lapar menggila
Hamparan manusia tunggu mati
Nyawa tak ada arti
Kering kerontang meradang
Entah sampai kapan
Datang tikam nurani
Selaksa doa penjuru dunia
Mengapa tak rubah bencana
Menjerit Afrika mengerang Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Derap langkah sang penggali kubur
Angkat yang mati dengan kelingking
Parade murka bocah petaka
Tak akan lenyap kian menggema
Nafas orang-orang disana
Merobek telinga
Telanjangi kita
Lalat-lalat berdansa cha cha cha
Berebut makan dengan mereka
Tangis bayi ditetek ibunya
Keringkan air mata dunia
Obrolan kita dimeja makan
Tentang mereka yang kelaparan
Lihat sekarat dilayar TV
Antar kita pergi ke alam mimpi
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
” Disana terlihat ribuan burung nazar...
Terbang disisi iga iga yang keluar...
Jutaan orang memaki takdirnya...
Jutaan orang mengutuk nasibnya...
Jutaan orang marah...
Jutaan orang tak bisa berbuat apa apa... “
” Setiap detik selalu saja ada yang merintih...
Setiap menit selalu saja ada yang mengerang...”
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
“ Aku dengar jeritmu dari sini...
Aku dengar...
Aku dengar tangismu dari sini...
Aku dengar... “
” Namun aku hanya bisa mendengar...
Aku hanya bisa sedih...
Hitam kulitmu...
Sehitam nasibmu kawan... ”
” Waktu kita asik makan...
Waktu kita asik minum...
Mereka haus...
Mereka lapar...
Mereka lapar...
Mereka lapar... “
Iwan Fals (Album Ethiopia 1986)
Dengar rintihan berjuta kepala
Waktu lapar menggila
Hamparan manusia tunggu mati
Nyawa tak ada arti
Kering kerontang meradang
Entah sampai kapan
Datang tikam nurani
Selaksa doa penjuru dunia
Mengapa tak rubah bencana
Menjerit Afrika mengerang Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Derap langkah sang penggali kubur
Angkat yang mati dengan kelingking
Parade murka bocah petaka
Tak akan lenyap kian menggema
Nafas orang-orang disana
Merobek telinga
Telanjangi kita
Lalat-lalat berdansa cha cha cha
Berebut makan dengan mereka
Tangis bayi ditetek ibunya
Keringkan air mata dunia
Obrolan kita dimeja makan
Tentang mereka yang kelaparan
Lihat sekarat dilayar TV
Antar kita pergi ke alam mimpi
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
” Disana terlihat ribuan burung nazar...
Terbang disisi iga iga yang keluar...
Jutaan orang memaki takdirnya...
Jutaan orang mengutuk nasibnya...
Jutaan orang marah...
Jutaan orang tak bisa berbuat apa apa... “
” Setiap detik selalu saja ada yang merintih...
Setiap menit selalu saja ada yang mengerang...”
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
“ Aku dengar jeritmu dari sini...
Aku dengar...
Aku dengar tangismu dari sini...
Aku dengar... “
” Namun aku hanya bisa mendengar...
Aku hanya bisa sedih...
Hitam kulitmu...
Sehitam nasibmu kawan... ”
” Waktu kita asik makan...
Waktu kita asik minum...
Mereka haus...
Mereka lapar...
Mereka lapar...
Mereka lapar... “
Belalang Tua
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
6:34 AM

Belalang Tua
Iwan Fals ( Album Suara Hati 2002 & In Collaboration 2003 )
Belalang tua diujung daun
Warnanya kuning kecoklat coklatan
Badannya bergoyang ditiup angin
Mulutnya terus saja mengunyah
Tak kenyang kenyang
Sudut mata kananku tak sengaja
Melihat belalang tua yang rakus
Sambil menghisap dalam rokokku
Kutulis syair
Tentang hati yang khawatir
Sebab menyaksikan
Akhir dari kerakusan
Belalang tua
Yang tak kenyang kenyang
Seperti sadar kuperhatikan
Ia berhenti mengunyah
Kepalanya mendongak keatas
Matanya melotot melihatku tak senang
Kakinya mencengkram daun
Empat didepan dua dibelakang
Bergerigi tajam
Sungutnya masih gagah menusuk langit
Berfungsi sebagai radar
Belalang tua masih saja melihat marah kearahku
Aku menjadi grogi dibuatnya
Aku tak tahu apa yang dipikirkan
Tiba tiba angin berhenti mendesir
Daun pun berhenti bergoyang
Walau hampir habis
Daun tak jadi patah
Belalang yang serakah
Berhenti mengunyah
Kisah belalang tua diujung daun
Yang hampir jatuh tetapi tak jatuh
Kisah belalang tua yang berhenti mengunyah
Sebab kubilang tak kenyang kenyang
Kisah belalang tua diujung daun
Yang kakinya berjumlah enam
Kisah belalang tua yang berhenti mengunyah
Sebab kubilang kamu serakah
Belalang tua diujung daun
Dengan tenang meninggalkan harta karun
Warnanya hijau kehitam hitaman
Berserat berlendir
Bulat lonjong sebesar biji kapas
Angin yang berhenti mendesir
Digantikan hujan rintik rintik
Aku yang menulis syair
Tentang hati yang khawatir
Tak tahu kapan
Kisah ini akan berakhir
Kisah belalang tua diujung daun
Yang hampir jatuh tetapi tak jatuh
Kisah belalang tua yang berhenti mengunyah
Sebab kubilang tak kenyang kenyang
Kisah belalang tua diujung daun
Yang kakinya berjumlah enam
Kisah belalang tua yang berhenti mengunyah
Sebab kubilang kamu serakah
Sunatan Massal
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
6:29 AM
Sunatan Massal
Iwan Fals / Chilung Ramali ( Album Barang Antik 1984 )
Bukan lantaran kerjaan brutal
Ujungnya daging harus dipenggal
Di bumi insan makin berjejal
Hingga terjadi sunatan massal
Tersenyum ramah si bapak mantri
Kerja borongan dapat rejeki
Berbondong bondong bocah sekompi
Mesti dipotong ya disunatin
Si bapak mantri bukannya bengis
Meskipun tampak sedikit sadis
Kerinyut hidung bocah meringis
Sedikit tangis anunya diiris
Buyung menginjak masa remaja
Seiring doa ayah dan bunda
Sebagai bekal masa depannya
Agar menjadi anak yang berguna
Hei sunatan massal
Aha aha
Sunatan massal
Aha aha
Ditonton orang berjubal jubal
Banyak tercecer sepatu dan sandal
Hei hari bahagia
Aha aha
Bersuka ria
Aha aha
Ada yang berjoget tari India
Stambul cha-cha dan tari rabana
Hei sunatan massal
Aha aha
Ditonton orang
Sunatan massal berjubal jubal
Banyak tercecer sepatu dan sandal
Iwan Fals / Chilung Ramali ( Album Barang Antik 1984 )
Bukan lantaran kerjaan brutal
Ujungnya daging harus dipenggal
Di bumi insan makin berjejal
Hingga terjadi sunatan massal
Tersenyum ramah si bapak mantri
Kerja borongan dapat rejeki
Berbondong bondong bocah sekompi
Mesti dipotong ya disunatin
Si bapak mantri bukannya bengis
Meskipun tampak sedikit sadis
Kerinyut hidung bocah meringis
Sedikit tangis anunya diiris
Buyung menginjak masa remaja
Seiring doa ayah dan bunda
Sebagai bekal masa depannya
Agar menjadi anak yang berguna
Hei sunatan massal
Aha aha
Sunatan massal
Aha aha
Ditonton orang berjubal jubal
Banyak tercecer sepatu dan sandal
Hei hari bahagia
Aha aha
Bersuka ria
Aha aha
Ada yang berjoget tari India
Stambul cha-cha dan tari rabana
Hei sunatan massal
Aha aha
Ditonton orang
Sunatan massal berjubal jubal
Banyak tercecer sepatu dan sandal
Lagu Cinta
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
6:25 AM
Lagu Cinta
Iwan Fals (Album Orang Gila 1994)
Aku tak tahu harus mulai dari mana?
Aku tak tahu harus menulis apa?
Ditanganku duka
Ditanganku suka
Lagu cinta ingin kunyanyikan
Namun lidahku kaku hatiku beku
Aku rindu
Aku tak tahu
Lagu cinta dimana kamu?
Mencari apa yang dicari
Menunggu apa yang ditunggu
Aku merasa dikejar waktu
Mencari apa yang dicari
Menunggu apa yang ditunggu
Aku merasa dikejar waktu
Dari mana kamu datang?
Aku tak mendengar langkahmu
Lagu cinta
Pelan pelan bangunkan aku
Mencari apa yang dicari
Menunggu apa yang ditunggu
Aku merasa dikejar waktu
Mencari apa yang dicari
Menunggu apa yang ditunggu
Aku merasa dikejar waktu
Mencari apa yang dicari
Menunggu apa yang ditunggu
Aku merasa dikejar waktu
( Mencari apa yang dicari )
Mencari apa yang dicari
Menunggu apa yang ditunggu
Aku merasa dikejar waktu
Iwan Fals (Album Orang Gila 1994)
Aku tak tahu harus mulai dari mana?
Aku tak tahu harus menulis apa?
Ditanganku duka
Ditanganku suka
Lagu cinta ingin kunyanyikan
Namun lidahku kaku hatiku beku
Aku rindu
Aku tak tahu
Lagu cinta dimana kamu?
Mencari apa yang dicari
Menunggu apa yang ditunggu
Aku merasa dikejar waktu
Mencari apa yang dicari
Menunggu apa yang ditunggu
Aku merasa dikejar waktu
Dari mana kamu datang?
Aku tak mendengar langkahmu
Lagu cinta
Pelan pelan bangunkan aku
Mencari apa yang dicari
Menunggu apa yang ditunggu
Aku merasa dikejar waktu
Mencari apa yang dicari
Menunggu apa yang ditunggu
Aku merasa dikejar waktu
Mencari apa yang dicari
Menunggu apa yang ditunggu
Aku merasa dikejar waktu
( Mencari apa yang dicari )
Mencari apa yang dicari
Menunggu apa yang ditunggu
Aku merasa dikejar waktu
Semoga Kau Tak Tuli Tuhan
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
6:22 AM
Semoga Kau Tak Tuli Tuhan
Iwan Fals (Album Sumbang 1983)
Begitu halus tutur katamu
Seolah lagu termerdu
Begitu indah bunga-bungamu
Diatas karya sulam itu
Tampilkan kebajikan seorang ibu
Dengarlah detak jantung benihku
Yang ku tanam dirahimmu
Seakan pasrah menerima
Semua warna yang kita punya
Segala rasa yang kita bina
Kuharap kesungguhanmu
Kaitkan jiwa bagai sulam dikarya itu
Kuharap keikhlasanmu
Sirami benih yang kutabur ditamanmu
Oh jelas
Rakit pagar semakin kuat
Tak goyah
Walau diusik unggas
Pintaku pada Tuhan mulia
Jauhkan sifat yang manja
Bentuklah segala warna jiwanya
Diantara lingkup manusia
Diarena yang bau busuknya luka
Bukakan mata pandang dunia
Beri watak baja padanya
Kalungkan tabah kala derita
Semoga kau tak tuli Tuhan
Dengarlah pinta kami sebagai orang tuanya
Kuharap kesungguhanmu
Kaitkan jiwa bagai sulam dikarya itu
Kuharap keikhlasanmu
Sirami benih yang kutabur ditamanmu
Oh jelas
Rakit pagar semakin kuat
Tak goyah
Walau diusik unggas
Iwan Fals (Album Sumbang 1983)
Begitu halus tutur katamu
Seolah lagu termerdu
Begitu indah bunga-bungamu
Diatas karya sulam itu
Tampilkan kebajikan seorang ibu
Dengarlah detak jantung benihku
Yang ku tanam dirahimmu
Seakan pasrah menerima
Semua warna yang kita punya
Segala rasa yang kita bina
Kuharap kesungguhanmu
Kaitkan jiwa bagai sulam dikarya itu
Kuharap keikhlasanmu
Sirami benih yang kutabur ditamanmu
Oh jelas
Rakit pagar semakin kuat
Tak goyah
Walau diusik unggas
Pintaku pada Tuhan mulia
Jauhkan sifat yang manja
Bentuklah segala warna jiwanya
Diantara lingkup manusia
Diarena yang bau busuknya luka
Bukakan mata pandang dunia
Beri watak baja padanya
Kalungkan tabah kala derita
Semoga kau tak tuli Tuhan
Dengarlah pinta kami sebagai orang tuanya
Kuharap kesungguhanmu
Kaitkan jiwa bagai sulam dikarya itu
Kuharap keikhlasanmu
Sirami benih yang kutabur ditamanmu
Oh jelas
Rakit pagar semakin kuat
Tak goyah
Walau diusik unggas
Timur Tengah II
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
6:21 AM
Timur Tengah II / Bakar
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 & Mata Dewa 1989 )
Tuhan tolong dengarkan
Nyanyian pinggir jalan
Malam dibawah bulan
Dalam waktu yang rawan
Marah dibawah tanah
Dilangit ada merah
Menuju satu arah
Bakar bakar
Disana ada bohong
Disana ada mayat
Disana ada suara
Bom bom
Raut muka resah
Orang orang susah
Ada banyak mata
Buta
Resah luka kaki
Semakin menjadi
Ada banyak kuping (telinga)
Tuli
Malam hampir pagi
Debu jalan datang lagi
Malam hampir pagi
Bising mesin bunyi lagi
Malam hampir pagi
Kelicikan mulai lagi
Malam hampir pagi
Teriakku hilang lagi
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 & Mata Dewa 1989 )
Tuhan tolong dengarkan
Nyanyian pinggir jalan
Malam dibawah bulan
Dalam waktu yang rawan
Marah dibawah tanah
Dilangit ada merah
Menuju satu arah
Bakar bakar
Disana ada bohong
Disana ada mayat
Disana ada suara
Bom bom
Raut muka resah
Orang orang susah
Ada banyak mata
Buta
Resah luka kaki
Semakin menjadi
Ada banyak kuping (telinga)
Tuli
Malam hampir pagi
Debu jalan datang lagi
Malam hampir pagi
Bising mesin bunyi lagi
Malam hampir pagi
Kelicikan mulai lagi
Malam hampir pagi
Teriakku hilang lagi
Timur Tengah I
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
6:19 AM
Timur Tengah I
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Ada tanya dalam kepala
Waktu lihat muak yang hingar
Di setiap sudut
Ada mati dibalik tembok
Waktu timah panas mencabik
Hati nurani
Merah merah merah merah
Dilangit
Merah merah merah merah
Ditanah
Derap langkah bakar amarah
Kepal tangan hadirkan darah
Dibungkam diam
Kabar angin didekat jantung
Bahwa hari sedang menangis
Tergores pedih
Merah merah merah merah
Dimata
Merah merah merah merah
Dilidah
Dengar nyanyi anak kemarin
Tentang sedih tanah terkasih
Yang tak pernah habis
Doa ibu sambil menangis
Antar bocah agar tak resah pergi
Ke pintu mati
Merah dilangit
Merah dimata
Merah ditangan
Merah dilidah
Ada mati dibalik tembok
Waktu timah panas merobek
Hati nurani
Derap langkah bakar amarah
Kepal tangan hadirkan darah
Dibungkam diam
Merah merah merah merah
Dilangit
Merah merah merah merah
Ditanah
Merah merah merah merah
Dimata
Merah merah merah merah
Dilidah
Merah merah merah merah
Dijantung
Merah merah merah merah
Dijidat
Merah merah merah merah
Dihidung
Merah merah merah merah
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Ada tanya dalam kepala
Waktu lihat muak yang hingar
Di setiap sudut
Ada mati dibalik tembok
Waktu timah panas mencabik
Hati nurani
Merah merah merah merah
Dilangit
Merah merah merah merah
Ditanah
Derap langkah bakar amarah
Kepal tangan hadirkan darah
Dibungkam diam
Kabar angin didekat jantung
Bahwa hari sedang menangis
Tergores pedih
Merah merah merah merah
Dimata
Merah merah merah merah
Dilidah
Dengar nyanyi anak kemarin
Tentang sedih tanah terkasih
Yang tak pernah habis
Doa ibu sambil menangis
Antar bocah agar tak resah pergi
Ke pintu mati
Merah dilangit
Merah dimata
Merah ditangan
Merah dilidah
Ada mati dibalik tembok
Waktu timah panas merobek
Hati nurani
Derap langkah bakar amarah
Kepal tangan hadirkan darah
Dibungkam diam
Merah merah merah merah
Dilangit
Merah merah merah merah
Ditanah
Merah merah merah merah
Dimata
Merah merah merah merah
Dilidah
Merah merah merah merah
Dijantung
Merah merah merah merah
Dijidat
Merah merah merah merah
Dihidung
Merah merah merah merah
Tolong Dengar Tuhan
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
6:18 AM
Tolong Dengar Tuhan
Iwan Fals ( Album Sugali 1984 )
Oh Tuhan
Apakah kau dengar?
Jerit umatmu
Diselah tebalnya debu
Oh Tuhan
Adakah kau murung?
Melihat beribu wajah berkabung
Disisa gelegar Galunggung
Oh Tuhan
Tamatkan saja
Cerita pembantaian orang desa
Yang jelas hidup tak manja
Oh Tuhan
Katanya engkau maha bijaksana
Tolong Galunggung pindahkan ke kota
Dimana tempat segala macam dosa
Berat beban kau datangkan
Pada mereka disana
Cela apa nista apa
Hingga engkau begitu murka
Sungguh ku tak mengerti
Hingar tangis karena adabmu
Setiap detik duka berpadu
Semakin keras jerit tak puas
Dari mereka yang resah bertanya
Adilkah keputusanmu?
Acap kali rintih memaki
Setiap duka tuding Ilahi
Jangan salahkan kecewa kami
Bosan dalam irama takdirmu
Walau ku tak terganggu
Bukankah kau maha tahu
Pengasih penyayang
Namun mengapa selalu saja
Itu hanya cerita
Oh Tuhan
Tolong hentikan
Oh Tuhan
Dengar rintihan
Amuk lahar yang datang hanguskan bumi
Tinggalkan arang penghuni desa pergi
Gemuruh batu hancurkan saudaraku
Ulurkan tangan bantulah sesamamu
Tuhan
Salah apakah mereka?
Iwan Fals ( Album Sugali 1984 )
Oh Tuhan
Apakah kau dengar?
Jerit umatmu
Diselah tebalnya debu
Oh Tuhan
Adakah kau murung?
Melihat beribu wajah berkabung
Disisa gelegar Galunggung
Oh Tuhan
Tamatkan saja
Cerita pembantaian orang desa
Yang jelas hidup tak manja
Oh Tuhan
Katanya engkau maha bijaksana
Tolong Galunggung pindahkan ke kota
Dimana tempat segala macam dosa
Berat beban kau datangkan
Pada mereka disana
Cela apa nista apa
Hingga engkau begitu murka
Sungguh ku tak mengerti
Hingar tangis karena adabmu
Setiap detik duka berpadu
Semakin keras jerit tak puas
Dari mereka yang resah bertanya
Adilkah keputusanmu?
Acap kali rintih memaki
Setiap duka tuding Ilahi
Jangan salahkan kecewa kami
Bosan dalam irama takdirmu
Walau ku tak terganggu
Bukankah kau maha tahu
Pengasih penyayang
Namun mengapa selalu saja
Itu hanya cerita
Oh Tuhan
Tolong hentikan
Oh Tuhan
Dengar rintihan
Amuk lahar yang datang hanguskan bumi
Tinggalkan arang penghuni desa pergi
Gemuruh batu hancurkan saudaraku
Ulurkan tangan bantulah sesamamu
Tuhan
Salah apakah mereka?
Yang Tersendiri
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
6:17 AM
Yang Tersendiri
Iwan Fals / Tommy Marie ( Album Sore Tugu Pancoran 1985 )
Terhempas ku terjaga
Dari lingkar mimpi
Pada titik sepi
Suaramu terngiang
Menembus khayalku
Yang juga tentangmu
Dan ku akui tanpa kemunafikan
Ku cinta kau
Bahwasannya keakuanku bersumpah
Ku cinta kau
Bayangmu menghantui
Setiap gerakku
Dan kemauanku
Dahagaku akanmu
Matikan emosi
Juga ambisiku
Dan ku akui tanpa kemunafikan
Ku cinta kau
Bahwasannya keakuanku bersumpah
Ku cinta kau
Iwan Fals / Tommy Marie ( Album Sore Tugu Pancoran 1985 )
Terhempas ku terjaga
Dari lingkar mimpi
Pada titik sepi
Suaramu terngiang
Menembus khayalku
Yang juga tentangmu
Dan ku akui tanpa kemunafikan
Ku cinta kau
Bahwasannya keakuanku bersumpah
Ku cinta kau
Bayangmu menghantui
Setiap gerakku
Dan kemauanku
Dahagaku akanmu
Matikan emosi
Juga ambisiku
Dan ku akui tanpa kemunafikan
Ku cinta kau
Bahwasannya keakuanku bersumpah
Ku cinta kau
PHK
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
6:15 AM
P.H.K.
Iwan Fals ( Album Wakil Rakyat 1987 & Mata Dewa 1989 )
Lelaki renta setengah baya
Geram di trotoar jalan
Saat panas tikam kepala
Seorang buruh disingkirkan
Bising mesin menyulut resah
Masih bisa engkau pendam
Canda anak istri dirumah
Bangkitkan kau untuk bertahan
Oh yaya Oh yaya Oh Yaa
Oh yaya Oh yaya Oh Yaa
Pesangon yang engkau kantongi
Tak cukup redakan gundah
Tajam pisau kepalan tangan
Antar kau ke pintu penjara
Oh yaya Oh yaya Oh Yaa
Oh yaya Oh yaya Oh Yaa
Sedanau nanah dari matamu
Tak mampu jatuhkan hati mereka
Serimba luka didalam jiwa
Juga tak berarti
Hitam benak kini mulai akrab
Hitam benar isi hari harimu
Kau tafakur dibalik jeruji pengap
Kau menjerit coba melawan
Iwan Fals ( Album Wakil Rakyat 1987 & Mata Dewa 1989 )
Lelaki renta setengah baya
Geram di trotoar jalan
Saat panas tikam kepala
Seorang buruh disingkirkan
Bising mesin menyulut resah
Masih bisa engkau pendam
Canda anak istri dirumah
Bangkitkan kau untuk bertahan
Oh yaya Oh yaya Oh Yaa
Oh yaya Oh yaya Oh Yaa
Pesangon yang engkau kantongi
Tak cukup redakan gundah
Tajam pisau kepalan tangan
Antar kau ke pintu penjara
Oh yaya Oh yaya Oh Yaa
Oh yaya Oh yaya Oh Yaa
Sedanau nanah dari matamu
Tak mampu jatuhkan hati mereka
Serimba luka didalam jiwa
Juga tak berarti
Hitam benak kini mulai akrab
Hitam benar isi hari harimu
Kau tafakur dibalik jeruji pengap
Kau menjerit coba melawan
Colombia
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
6:07 AM
Colombia
Iwan Fals ( Album Lancar 1987 )
Langit nampak murung seperti gelisah
Angin bawa kabar tentang duka
Disana
Lolong anjing malam bawa pertanda
Alam bawa kisah unggas resah beritakan
Tangis
Saat gelombang lahar
Hanyutkan ribuan manusia
Tanpa mau mengerti
Datang tepati janji
Waktu seorang ibu
Belai mesra anaknya
Gemuruhnya petaka
Singkirkan jeritan yang ada
Batu batu telanjang
Menari dinurani
Hancurkan rumah rumah
Hancurkan kedamaian
Colombia Colombia
Colombia Colombia
Sementara kita disini
Tanpa beban bernyanyi
Sedangkan mereka gundah
Disela ganasnya wabah
Sementara kita disini
Asik cumbui mimpi
Sedangkan mereka disana
Rindukan riuhnya pesta
“ Ada sekuntum bunga mekar...
Bercengkrama dengan lahar...
Seorang bayi mungil begitu manis menyambut mati... ”
Iwan Fals ( Album Lancar 1987 )
Langit nampak murung seperti gelisah
Angin bawa kabar tentang duka
Disana
Lolong anjing malam bawa pertanda
Alam bawa kisah unggas resah beritakan
Tangis
Saat gelombang lahar
Hanyutkan ribuan manusia
Tanpa mau mengerti
Datang tepati janji
Waktu seorang ibu
Belai mesra anaknya
Gemuruhnya petaka
Singkirkan jeritan yang ada
Batu batu telanjang
Menari dinurani
Hancurkan rumah rumah
Hancurkan kedamaian
Colombia Colombia
Colombia Colombia
Sementara kita disini
Tanpa beban bernyanyi
Sedangkan mereka gundah
Disela ganasnya wabah
Sementara kita disini
Asik cumbui mimpi
Sedangkan mereka disana
Rindukan riuhnya pesta
“ Ada sekuntum bunga mekar...
Bercengkrama dengan lahar...
Seorang bayi mungil begitu manis menyambut mati... ”
Aku Bukan Pilihan
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
6:04 AM

Iwan Fals / Pongky ( Album In Collaboration With 2003 )
Kini ku mengungkap tanya
Siapakah dirinya
Yang mengaku kekasihmu itu
Aku tak bisa memahami
Ketika malam tiba
Ku rela kau berada
Dengan siapa kau melewatinya
Aku tak bisa memahami
Aku lelaki tak mungkin
Menerimamu bila
Ternyata kau mendua
Membuatku terluka
Tinggalkan saja diriku
Yang tak mungkin menunggu
Jangan pernah memilih
Aku bukan pilihan
Selalu terungkap tanya
Benarkan kini dia
Wanita yang kukenal hatinya
Aku tak bisa memahami
Tak perlu kau memilihku
Aku lelaki
Bukan tuk dipilih
Kembang Pete
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:59 AM
Kembang Pete
Iwan Fals ( Album KPJ 1985 )
Kuberikan padamu
Setangkai kembang pete
Tanda cinta abadi
Namun kere
Buang jauh jauh
Impian mulukmu
Sebab kita tak boleh
Bikin uang palsu
Kalau diantara kita jatuh sakit
Lebih baik tak usah ke dokter
Sebab ongkos dokter disini
Terkait di awan tinggi
Cinta kita cinta jalanan
Yang tegar mabuk di persimpangan
Cinta kita cinta jalanan
Yang sombong menghadap keadaan
Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
Kuberikan untukmu
Sebuah batu akik
Tanda sayang batin
Yang tercekik
Rawat baik baik
Walau kita terjepit
Dari kesempatan
Yang semakin sempit
Cinta kita cinta jalanan
Yang tegar mabuk di persimpangan
Cinta kita cinta jalanan
Yang sombong menghadap keadaan
Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
Iwan Fals ( Album KPJ 1985 )
Kuberikan padamu
Setangkai kembang pete
Tanda cinta abadi
Namun kere
Buang jauh jauh
Impian mulukmu
Sebab kita tak boleh
Bikin uang palsu
Kalau diantara kita jatuh sakit
Lebih baik tak usah ke dokter
Sebab ongkos dokter disini
Terkait di awan tinggi
Cinta kita cinta jalanan
Yang tegar mabuk di persimpangan
Cinta kita cinta jalanan
Yang sombong menghadap keadaan
Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
Kuberikan untukmu
Sebuah batu akik
Tanda sayang batin
Yang tercekik
Rawat baik baik
Walau kita terjepit
Dari kesempatan
Yang semakin sempit
Cinta kita cinta jalanan
Yang tegar mabuk di persimpangan
Cinta kita cinta jalanan
Yang sombong menghadap keadaan
Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
Panggilan Dari Gunung
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:54 AM
Panggilan Dari Gunung
Iwan Fals ( Album Belum Ada Judul 1992 )
Panggilan dari gunung
Turun ke lembah lembah
Kenapa nadamu murung
Langkah kaki gelisah
Matamu separuh katup
Lihat kolam seperti danau
Kau bawa persoalan
Cerita duka melulu
Disini menunggu
Cerita yang lain
Disini menunggu
Cerita yang lain
Menunggu
Berapa lama diam
Cermin katakan bangkit
Pohon pohon terkurung
Kura kura terbius
Disini menunggu
Cerita yang lain
Disini menunggu
Cerita yang lain
Menunggu
Iwan Fals ( Album Belum Ada Judul 1992 )
Panggilan dari gunung
Turun ke lembah lembah
Kenapa nadamu murung
Langkah kaki gelisah
Matamu separuh katup
Lihat kolam seperti danau
Kau bawa persoalan
Cerita duka melulu
Disini menunggu
Cerita yang lain
Disini menunggu
Cerita yang lain
Menunggu
Berapa lama diam
Cermin katakan bangkit
Pohon pohon terkurung
Kura kura terbius
Disini menunggu
Cerita yang lain
Disini menunggu
Cerita yang lain
Menunggu
Cendrawasih
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:49 AM
Cendrawasih
Iwan Fals / Mahesa Ibrahim ( Album Cikal 1991 )
Sayap sayap cinta bagaikan cendrawasih
Kabarkan berita duka alam raya
Hati bumi luka anak durhaka
Terjungkal merintih menghiba
Rindu tergoda oleh tembok
Dendam menampakkan wajah gelap
Tetes air mata para malaikat
Berjatuhan kelahan berdebu
Tak hirau akan kesuburan
Kering menindas nurani
Ha ha
Ha ha
Ha ha
Ha ha
Sayap sayap cinta bagaikan cendrawasih
Kabarkan cerita menyayat
Bulan berdengung didalam bayangan
Menghadirkan rupa yang tajam
Dibibir tebing kelam tinggi
Lirih terdengar angin berdoa
Gairah harum lembut kebebasannya
Laksana aroma bunga hutan
Tercium dari puncak gunung
Gemetar sadar terancam
Sayap sayap cinta bagaikan cendrawasih
Di buru luka karena keindahannya
Kesadaran bersinar dengan merdeka
Nyanyi jiwa melebihi tanya
Ada apa gerangan wahai cendrawasih ?
Lingkar matamu hitam letih batinmu
Beratkah deritamu wahai cendrawasih ?
Murung paruhmu kicaukan keluh
Ada apa gerangan ?
Sayap sayap cinta membela bianglala
Sayap sayap cinta membela cakrawala
Sayap sayap cinta membela nuraninya
Iwan Fals / Mahesa Ibrahim ( Album Cikal 1991 )
Sayap sayap cinta bagaikan cendrawasih
Kabarkan berita duka alam raya
Hati bumi luka anak durhaka
Terjungkal merintih menghiba
Rindu tergoda oleh tembok
Dendam menampakkan wajah gelap
Tetes air mata para malaikat
Berjatuhan kelahan berdebu
Tak hirau akan kesuburan
Kering menindas nurani
Ha ha
Ha ha
Ha ha
Ha ha
Sayap sayap cinta bagaikan cendrawasih
Kabarkan cerita menyayat
Bulan berdengung didalam bayangan
Menghadirkan rupa yang tajam
Dibibir tebing kelam tinggi
Lirih terdengar angin berdoa
Gairah harum lembut kebebasannya
Laksana aroma bunga hutan
Tercium dari puncak gunung
Gemetar sadar terancam
Sayap sayap cinta bagaikan cendrawasih
Di buru luka karena keindahannya
Kesadaran bersinar dengan merdeka
Nyanyi jiwa melebihi tanya
Ada apa gerangan wahai cendrawasih ?
Lingkar matamu hitam letih batinmu
Beratkah deritamu wahai cendrawasih ?
Murung paruhmu kicaukan keluh
Ada apa gerangan ?
Sayap sayap cinta membela bianglala
Sayap sayap cinta membela cakrawala
Sayap sayap cinta membela nuraninya
Seperti Matahari
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:55 PM
Seperti Matahari
Iwan Fals ( Album Suara Hati 2002 )
Keinginan adalah sumber penderitaan
Tempatnya didalam pikiran
Tujuan bukan utama
Yang utama adalah prosesnya
Kita hidup mencari bahagia
Harta dunia kendaraannya
Bahan bakarnya budi pekerti
Itulah nasehat para nabi
Ingin bahagia derita didapat
Karena ingin sumber derita
Harta dunia jadi penggoda
Membuat miskin jiwa kita
Ada benarnya nasehat orang orang suci
Memberi itu terangkan hati
Seperti matahari
Yang menyinari bumi
Yang menyinari bumi
Ingin bahagia derita didapat
Karena ingin sumber derita
Harta dunia jadi penggoda
Membuat miskin jiwa kita
Keinginan adalah sumber penderitaan
Iwan Fals ( Album Suara Hati 2002 )
Keinginan adalah sumber penderitaan
Tempatnya didalam pikiran
Tujuan bukan utama
Yang utama adalah prosesnya
Kita hidup mencari bahagia
Harta dunia kendaraannya
Bahan bakarnya budi pekerti
Itulah nasehat para nabi
Ingin bahagia derita didapat
Karena ingin sumber derita
Harta dunia jadi penggoda
Membuat miskin jiwa kita
Ada benarnya nasehat orang orang suci
Memberi itu terangkan hati
Seperti matahari
Yang menyinari bumi
Yang menyinari bumi
Ingin bahagia derita didapat
Karena ingin sumber derita
Harta dunia jadi penggoda
Membuat miskin jiwa kita
Keinginan adalah sumber penderitaan
Cik
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:45 PM
Cik
Iwan Fals ( Album Sore Tugu Pancoran 1985 )
Cepat kemari calon istriku
Ajarkan aku setiap pagi
Kucium mesra bibirmu
Larilah dekap tubuhku erat
Otakku buntu aku tak tahu
Hadapi soal serupa itu
Nona cantik calon istriku tolonglah aku
Pikat hatiku dengan tingkahmu
Sebelum kita siap arungi
Lautan luas penuh tantangan
Tampak perahu kecil kita menunggu di dermaga
Riak gelombang suatu rintangan
Ingat itu pasti kan datang
Karang tajam sepintas seram
Usah gentar bersatu terjang
Ulurkan tanganmu
Pasti kugenggam jarimu
Kecup mesra hatiku
Rintangan kuyakin pasti berlalu
Ulurkan tanganmu
Pasti kugenggam jarimu
Kecup mesra hatiku
Rintangan kuyakin pasti berlalu
Riak gelombang suatu rintangan
Ingat itu pasti kan datang
Karang tajam sepintas seram
Usah gentar bersatu terjang
Cepat kemari calon istriku
Ajarkan aku setiap pagi
Kucium mesra jidatmu
Larilah dekap tubuhku erat
Otakku buntu aku tak tahu
Hadapi soal serupa itu
Nona cantik calon istriku tolonglah aku
Pikat hatiku dengan tingkahmu
Sebelum kita siap arungi
Lautan luas penuh tantangan
Tampak perahu kecil kita menunggu di dermaga
Iwan Fals ( Album Sore Tugu Pancoran 1985 )
Cepat kemari calon istriku
Ajarkan aku setiap pagi
Kucium mesra bibirmu
Larilah dekap tubuhku erat
Otakku buntu aku tak tahu
Hadapi soal serupa itu
Nona cantik calon istriku tolonglah aku
Pikat hatiku dengan tingkahmu
Sebelum kita siap arungi
Lautan luas penuh tantangan
Tampak perahu kecil kita menunggu di dermaga
Riak gelombang suatu rintangan
Ingat itu pasti kan datang
Karang tajam sepintas seram
Usah gentar bersatu terjang
Ulurkan tanganmu
Pasti kugenggam jarimu
Kecup mesra hatiku
Rintangan kuyakin pasti berlalu
Ulurkan tanganmu
Pasti kugenggam jarimu
Kecup mesra hatiku
Rintangan kuyakin pasti berlalu
Riak gelombang suatu rintangan
Ingat itu pasti kan datang
Karang tajam sepintas seram
Usah gentar bersatu terjang
Cepat kemari calon istriku
Ajarkan aku setiap pagi
Kucium mesra jidatmu
Larilah dekap tubuhku erat
Otakku buntu aku tak tahu
Hadapi soal serupa itu
Nona cantik calon istriku tolonglah aku
Pikat hatiku dengan tingkahmu
Sebelum kita siap arungi
Lautan luas penuh tantangan
Tampak perahu kecil kita menunggu di dermaga
Besar Dan Kecil
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:24 PM
Besar dan kecil
Iwan Fals/Naniel ( Album Belum Ada Judul 1992 )
Kau seperti bis kota atau truk gandengan
Mentang mentang paling besar klakson sembarangan
Aku seperti bemo atau sandal jepit
Tubuhku kecil mungil biasa terjepit
Pada siapa kumengadu?
Pada siapa kubertanya?
Kau seperti buaya atau dinosaurus
Mentang mentang menakutkan makan sembarangan
Aku seperti cicak atau kadal buntung
Tubuhku kecil mrengil sulit dapat untung
Pada siapa kumengadu?
Pada siapa kubertanya?
Mengapa besar selalu menang?
Bebas berbuat sewenang wenang
Mengapa kecil selalu tersingkir?
Harus mengalah dan menyingkir
Apa bedanya besar dan kecil?
Semua itu hanya sebutan
Ya walau didalam kehidupan
Kenyataannya harus ada besar dan kecil
Kau seperti bis kota atau truk gandengan
Mentang mentang paling besar klakson sembarangan
Aku seperti bemo atau sandal jepit
Tubuhku kecil mungil biasa terjepit
Pada siapa kumengadu?
Pada siapa kubertanya?
Pada siapa kumengadu?
Pada siapa kubertanya?
Pada siapa kumengadu?
Pada siapa kubertanya?
Iwan Fals/Naniel ( Album Belum Ada Judul 1992 )
Kau seperti bis kota atau truk gandengan
Mentang mentang paling besar klakson sembarangan
Aku seperti bemo atau sandal jepit
Tubuhku kecil mungil biasa terjepit
Pada siapa kumengadu?
Pada siapa kubertanya?
Kau seperti buaya atau dinosaurus
Mentang mentang menakutkan makan sembarangan
Aku seperti cicak atau kadal buntung
Tubuhku kecil mrengil sulit dapat untung
Pada siapa kumengadu?
Pada siapa kubertanya?
Mengapa besar selalu menang?
Bebas berbuat sewenang wenang
Mengapa kecil selalu tersingkir?
Harus mengalah dan menyingkir
Apa bedanya besar dan kecil?
Semua itu hanya sebutan
Ya walau didalam kehidupan
Kenyataannya harus ada besar dan kecil
Kau seperti bis kota atau truk gandengan
Mentang mentang paling besar klakson sembarangan
Aku seperti bemo atau sandal jepit
Tubuhku kecil mungil biasa terjepit
Pada siapa kumengadu?
Pada siapa kubertanya?
Pada siapa kumengadu?
Pada siapa kubertanya?
Pada siapa kumengadu?
Pada siapa kubertanya?
Ada
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:18 PM
Ada
Iwan Fals ( Album Cikal 1991 )
Ada yang ada
Ada yang tak ada
Nyatanya ada
Nyatanya tak ada
Antara ada
Antara tak ada
Ada antara
Diantara ada dan tak ada
Ada yang ada
Ada yang tak ada
Nyatanya ada
Nyatanya tak ada
Antara ada
Antara tak ada
Ada antara
Diantara ada dan tak ada
Hanya tak terasa ada disana
Hanya tak terasa ada disini
Hanya tak terasa apa yang dirasa
Ada dan tak ada mungkin tak berbeda
Ada yang ada
Ada yang tak ada
Nyatanya ada
Nyatanya tak ada
Antara ada
Antara tak ada
Ada antara
Diantara ada dan tak ada
Antara ada disini
Rasa disini
Ada antara disana
Dimana rasa?
Antara ada disini
Nalar disini
Ada antara disana
Dimana nalar?
Ada dan tak ada
Nyatanya ada
Menari dan bernyanyilah
Langit dan bumi nyatanya ada
Tapi tersimpan di cakrawala
Iwan Fals ( Album Cikal 1991 )
Ada yang ada
Ada yang tak ada
Nyatanya ada
Nyatanya tak ada
Antara ada
Antara tak ada
Ada antara
Diantara ada dan tak ada
Ada yang ada
Ada yang tak ada
Nyatanya ada
Nyatanya tak ada
Antara ada
Antara tak ada
Ada antara
Diantara ada dan tak ada
Hanya tak terasa ada disana
Hanya tak terasa ada disini
Hanya tak terasa apa yang dirasa
Ada dan tak ada mungkin tak berbeda
Ada yang ada
Ada yang tak ada
Nyatanya ada
Nyatanya tak ada
Antara ada
Antara tak ada
Ada antara
Diantara ada dan tak ada
Antara ada disini
Rasa disini
Ada antara disana
Dimana rasa?
Antara ada disini
Nalar disini
Ada antara disana
Dimana nalar?
Ada dan tak ada
Nyatanya ada
Menari dan bernyanyilah
Langit dan bumi nyatanya ada
Tapi tersimpan di cakrawala
Ya Atau Tidak
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
6:02 AM
Ya Atau Tidak
Iwan Fals ( Album Belum Ada Judul 1992 )
Bicaralah nona
Jangan membisu
Walau sepatah kata
Tentu kudengar
Tambah senyum sedikit
Apa sih susahnya?
Malah semakin manis
Semanis tebu
Engkau tahu isi hatiku
Semuanya sudah aku katakan
Ganti kamu jawab tanyaku
Ya atau tidak itu saja
Bila hanya diam
Aku tak tahu
Batu juga diam
Kamu kan bukan batu
Aku tak cinta pada batu
Yang aku cinta hanya kamu
Jawab nona dengan bibirmu
Ya atau tidak itu saja
Tak aku pungkiri
Aku suka wanita
Sebab aku laki laki
Masa suka pria
Ah kuraslah isi dadaku
Aku yakin ada kamu disitu
Jangan diam bicaralah
Ya atau tidak itu saja
Iwan Fals ( Album Belum Ada Judul 1992 )
Bicaralah nona
Jangan membisu
Walau sepatah kata
Tentu kudengar
Tambah senyum sedikit
Apa sih susahnya?
Malah semakin manis
Semanis tebu
Engkau tahu isi hatiku
Semuanya sudah aku katakan
Ganti kamu jawab tanyaku
Ya atau tidak itu saja
Bila hanya diam
Aku tak tahu
Batu juga diam
Kamu kan bukan batu
Aku tak cinta pada batu
Yang aku cinta hanya kamu
Jawab nona dengan bibirmu
Ya atau tidak itu saja
Tak aku pungkiri
Aku suka wanita
Sebab aku laki laki
Masa suka pria
Ah kuraslah isi dadaku
Aku yakin ada kamu disitu
Jangan diam bicaralah
Ya atau tidak itu saja
Nona
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
5:56 AM
Nona
Iwan Fals ( Album Mata Dewa 1989 )
Sudah cukup jauh
Perjalanan ini
Lewati duka lewati tawa
Lewati segala persoalan
Kucoba berkaca
Pada jejak yang ada
Ternyata aku sudah tertinggal
Bahkan jauh tertinggal
Bodohnya diriku
Tak percaya padamu
Lalu sempat aku berfikir
Untuk tinggalkan kamu
Nona maafkan aku
Nona peluklah aku
Nona begitu perkasanya dirimu
Yakiniku
Nona marahlah padaku
Nona
Nonaku
Aku tak peduli
Apa kata mereka
Hari ini engkau disini
Esok tetap disini
Nona maafkan aku
Nona peluklah aku
Nona begitu perkasanya dirimu
Yakiniku
Nona marahlah padaku
Nona
Nonaku
Nona maafkan aku
Nona nona nona nonaku
Nona nona nona nonaku
Iwan Fals ( Album Mata Dewa 1989 )
Sudah cukup jauh
Perjalanan ini
Lewati duka lewati tawa
Lewati segala persoalan
Kucoba berkaca
Pada jejak yang ada
Ternyata aku sudah tertinggal
Bahkan jauh tertinggal
Bodohnya diriku
Tak percaya padamu
Lalu sempat aku berfikir
Untuk tinggalkan kamu
Nona maafkan aku
Nona peluklah aku
Nona begitu perkasanya dirimu
Yakiniku
Nona marahlah padaku
Nona
Nonaku
Aku tak peduli
Apa kata mereka
Hari ini engkau disini
Esok tetap disini
Nona maafkan aku
Nona peluklah aku
Nona begitu perkasanya dirimu
Yakiniku
Nona marahlah padaku
Nona
Nonaku
Nona maafkan aku
Nona nona nona nonaku
Nona nona nona nonaku
Ancur
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
5:44 AM
Ancur
Iwan Fals / Aziz MS ( Album In Collaboration With 2003 )
Namamu selalu kubisiki
Dalam tidurku dalam mimpiku
Setiap malam
Hangat tubuhmu melekat di kulitku
Beribu peluk beribu cium
Kita lalui
Tapi kau kabur
Dengan duda anak tiga
Pilihan ibumu
Hatiku hancur
Berserakan berhamburan
Kayak jeroannya binatang
Ya sudah
Kumenangis seadanya
Sekuat tenaga
Ya sudahlah
Kau memang setan alas
Nggak punya perasaan
ANCUUU UUUR
Doaku di akad nikahmu
Semoga si duda diracun orang
Biar terus mampus
Tapi kau kabur
Dengan duda anak tiga
Pilihan ibumu
Hatiku hancur
Berserakan berhamburan
Kayak jeroannya binatang
Ya sudah
Kumenangis seadanya
Sekuat tenaga
Ya sudahlah
Ya sudah
Kumenangis seadanya
Sekuat tenaga
Ya sudahlah
Kau memang “syaiton” alas
Ndak punya perasaan
ANCUUU UUUR
Doaku di akad nikahmu
Semoga si duda diracun orang
Biar terus mampus
Semoga si duda diracun orang
Biar terus mampus
Heh heh heh heh heh
Iwan Fals / Aziz MS ( Album In Collaboration With 2003 )
Namamu selalu kubisiki
Dalam tidurku dalam mimpiku
Setiap malam
Hangat tubuhmu melekat di kulitku
Beribu peluk beribu cium
Kita lalui
Tapi kau kabur
Dengan duda anak tiga
Pilihan ibumu
Hatiku hancur
Berserakan berhamburan
Kayak jeroannya binatang
Ya sudah
Kumenangis seadanya
Sekuat tenaga
Ya sudahlah
Kau memang setan alas
Nggak punya perasaan
ANCUUU UUUR
Doaku di akad nikahmu
Semoga si duda diracun orang
Biar terus mampus
Tapi kau kabur
Dengan duda anak tiga
Pilihan ibumu
Hatiku hancur
Berserakan berhamburan
Kayak jeroannya binatang
Ya sudah
Kumenangis seadanya
Sekuat tenaga
Ya sudahlah
Ya sudah
Kumenangis seadanya
Sekuat tenaga
Ya sudahlah
Kau memang “syaiton” alas
Ndak punya perasaan
ANCUUU UUUR
Doaku di akad nikahmu
Semoga si duda diracun orang
Biar terus mampus
Semoga si duda diracun orang
Biar terus mampus
Heh heh heh heh heh
Jangan Tutup Dirimu
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
5:36 AM
Jangan Tutup Dirimu
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Dari hati yang paling dalam
Kudendangkan sebuah lagu temani sepi
Sejenak iringi nurani
Ada jarak diantara kita
Selimuti sekian waktu telah tersita
Ingin ku hilang jarak terbentang
Semoga
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan buang pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu
Buat apa kau diam saja
Bicaralah agar aku semakin tahu
Warna dirimu duhai permata
Kau mimpiku aku tak bohong
Seperti yang kau kira seperti yang selalu kau duga
Pintaku kau percayalah
Usah ragu
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan campakkan pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang kering
Jangan tutup dirimu
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan hancurkan pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan lemparkan pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang kering
Jangan tutup dirimu
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Dari hati yang paling dalam
Kudendangkan sebuah lagu temani sepi
Sejenak iringi nurani
Ada jarak diantara kita
Selimuti sekian waktu telah tersita
Ingin ku hilang jarak terbentang
Semoga
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan buang pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu
Buat apa kau diam saja
Bicaralah agar aku semakin tahu
Warna dirimu duhai permata
Kau mimpiku aku tak bohong
Seperti yang kau kira seperti yang selalu kau duga
Pintaku kau percayalah
Usah ragu
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan campakkan pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang kering
Jangan tutup dirimu
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan hancurkan pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan lemparkan pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang kering
Jangan tutup dirimu
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu
Pesawat Tempurku
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:08 PM
Pesawat Tempurku
Iwan Fals ( Album ‘1910’ 1988 )
Waktu kau lewat
Aku sedang mainkan gitar
Sebuah lagu yang kunyanyikan
Tentang dirimu
Seperti kemarin
Kamu hanya lemparkan senyum
Lalu pergi begitu saja
Bagai pesawat tempur
Hei kau yang manis
Singgahlah dan ikut bernyanyi
Sebentar saja nona
Sebentar saja hanya sebentar
Rayuan mautku
Tak membuat kau jadi galak
Bagai seorang diplomat ulung
Engkau mengelak
Kalau saja aku bukanlah penganggur
Sudah kupacari kau
Jangan bilang tidak bilang saja iya
Iya lebih baik daripada kau menangis
Penguasa penguasa
Berilah hambamu uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Penguasa penguasa
Berilah hambamu uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Oh ya andaikata
Dunia tak punya tentara
Tentu tak ada perang
Yang banyak makan biaya
Oh oh ya andaikata
Dana perang buat diriku
Tentu kau mau singgah
Bukan cuma tersenyum
Kalau hanya senyum yang engkau berikan
Westerling pun tersenyum
Bersinggahlah sayang pesawat tempurku
Mendarat mulus didalam sanubariku
Penguasa penguasa
Berilah hambamu uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Penguasa penguasa
Berilah hambamu uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Iwan Fals ( Album ‘1910’ 1988 )
Waktu kau lewat
Aku sedang mainkan gitar
Sebuah lagu yang kunyanyikan
Tentang dirimu
Seperti kemarin
Kamu hanya lemparkan senyum
Lalu pergi begitu saja
Bagai pesawat tempur
Hei kau yang manis
Singgahlah dan ikut bernyanyi
Sebentar saja nona
Sebentar saja hanya sebentar
Rayuan mautku
Tak membuat kau jadi galak
Bagai seorang diplomat ulung
Engkau mengelak
Kalau saja aku bukanlah penganggur
Sudah kupacari kau
Jangan bilang tidak bilang saja iya
Iya lebih baik daripada kau menangis
Penguasa penguasa
Berilah hambamu uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Penguasa penguasa
Berilah hambamu uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Oh ya andaikata
Dunia tak punya tentara
Tentu tak ada perang
Yang banyak makan biaya
Oh oh ya andaikata
Dana perang buat diriku
Tentu kau mau singgah
Bukan cuma tersenyum
Kalau hanya senyum yang engkau berikan
Westerling pun tersenyum
Bersinggahlah sayang pesawat tempurku
Mendarat mulus didalam sanubariku
Penguasa penguasa
Berilah hambamu uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Penguasa penguasa
Berilah hambamu uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Rinduku
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
6:57 PM
Rinduku
Iwan Fals / Harry Roesli ( Album In Collaboration With 2003 & In Love 2005 )
Tolong rasakan ungkapan hati
Rasa saling memberi
Agar semakin erat hati kita
Jalani kisah yang ada
Ku tak pernah merasa jemu
Jika kau selalu disampingku
Begitu nyanyian rinduku
Terserah apa katamu
Rambutmu
Matamu
Bibirmu
Ku rindu
Senyummu
Candamu
Tawamu
Ku rindu
Beri aku waktu sedetik lagi
Menatap wajahmu
Esok hari ini atau nanti
Mungkin tak kembali
Iwan Fals / Harry Roesli ( Album In Collaboration With 2003 & In Love 2005 )
Tolong rasakan ungkapan hati
Rasa saling memberi
Agar semakin erat hati kita
Jalani kisah yang ada
Ku tak pernah merasa jemu
Jika kau selalu disampingku
Begitu nyanyian rinduku
Terserah apa katamu
Rambutmu
Matamu
Bibirmu
Ku rindu
Senyummu
Candamu
Tawamu
Ku rindu
Beri aku waktu sedetik lagi
Menatap wajahmu
Esok hari ini atau nanti
Mungkin tak kembali
Untuk Yani
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:29 AM
Untuk Yani
Iwan Fals ( Album Cikal 1991 )
Rembulan tenang dan bisu
Anak bangsa berjalan
Berdesakan bagai tikus di jalan yang licin
Berdesakan bertanya pada masa silam
Apa nasib buni pertiwi?
Angin subuh memupuri
Tubuh tubuh hitam dengan kabut
Rembulan bisu napasnya mengalir tenang
Wahai kenyataan alam
Wahai kenyataan diri
Wahai kenyataan zaman
Apa nasib bumi pertiwi?
Rembulan tenang dan bisu
Anak bangsa bergerak
Berdesakan didalam kereta malam
Berdesakan dari desa desa ke kota
Apa nasib bumi pertiwi?
Wahai kenyataan alam
Wahai kenyataan diri
Wahai kenyataan zaman
Apa nasib bumi pertiwi?
Wahai kenyataan alam
Wahai kenyataan diri
Wahai kenyataan zaman
Apa nasib bumi pertiwi?
Rembulan tenang dan bisu
Anak bangsa berbaris
Berharapan didepan gerbang pendidikan
Berharapan bermimpi tentang masa depan
Apa nasib bumi pertiwi?
Wahai kenyataan alam
Wahai kenyataan diri
Wahai kenyataan zaman
Apa nasib bumi pertiwi?
Wahai kenyataan alam
Wahai kenyataan diri
Wahai kenyataan zaman
Apa nasib bumi pertiwi?
Iwan Fals ( Album Cikal 1991 )
Rembulan tenang dan bisu
Anak bangsa berjalan
Berdesakan bagai tikus di jalan yang licin
Berdesakan bertanya pada masa silam
Apa nasib buni pertiwi?
Angin subuh memupuri
Tubuh tubuh hitam dengan kabut
Rembulan bisu napasnya mengalir tenang
Wahai kenyataan alam
Wahai kenyataan diri
Wahai kenyataan zaman
Apa nasib bumi pertiwi?
Rembulan tenang dan bisu
Anak bangsa bergerak
Berdesakan didalam kereta malam
Berdesakan dari desa desa ke kota
Apa nasib bumi pertiwi?
Wahai kenyataan alam
Wahai kenyataan diri
Wahai kenyataan zaman
Apa nasib bumi pertiwi?
Wahai kenyataan alam
Wahai kenyataan diri
Wahai kenyataan zaman
Apa nasib bumi pertiwi?
Rembulan tenang dan bisu
Anak bangsa berbaris
Berharapan didepan gerbang pendidikan
Berharapan bermimpi tentang masa depan
Apa nasib bumi pertiwi?
Wahai kenyataan alam
Wahai kenyataan diri
Wahai kenyataan zaman
Apa nasib bumi pertiwi?
Wahai kenyataan alam
Wahai kenyataan diri
Wahai kenyataan zaman
Apa nasib bumi pertiwi?
Yakinlah
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:23 AM
Yakinlah
Iwan Fals duet dengan Elly Sunarya ( Album Lancar 1987 )
Nyanyikanlah lagu indah
Hanyalah untukku
Saat temaram datang ketuk hati
Tolong kau dendangkan
Usaplah nurani
Agar tak kelam
Sekali lagi kuminta
Coba kau nyanyikan
Semoga dapat kurasa ikhlasmu
Pasti kan kudengar
Pasti kuresapi
Kasih yakinlah
Bukan ku tak mau mengalunkan laguku
Kutakut menyakiti telingamu
Bukan aku enggan memainkan gitarku
Sebab cinta bukan hanya nada
Kalau kita saling percaya
Tak perlu nada tak perlu irama
Berjalanlah hanya dengan diam
Sekali lagi kuminta
Coba kau nyanyikan
Semoga dapat kurasa ikhlasmu
Pasti kan kudengar
Pasti kuresapi
Kasih yakinlah
Bukan ku tak mau mengalunkan laguku
Kutakut menyakiti telingamu
Bukan aku enggan memainkan gitarku
Sebab cinta bukan hanya nada
Kalau kita saling percaya
Tak perlu nada tak perlu irama
Berjalanlah hanya dengan diam
Melangkahlah hanya dengan diam
Iwan Fals duet dengan Elly Sunarya ( Album Lancar 1987 )
Nyanyikanlah lagu indah
Hanyalah untukku
Saat temaram datang ketuk hati
Tolong kau dendangkan
Usaplah nurani
Agar tak kelam
Sekali lagi kuminta
Coba kau nyanyikan
Semoga dapat kurasa ikhlasmu
Pasti kan kudengar
Pasti kuresapi
Kasih yakinlah
Bukan ku tak mau mengalunkan laguku
Kutakut menyakiti telingamu
Bukan aku enggan memainkan gitarku
Sebab cinta bukan hanya nada
Kalau kita saling percaya
Tak perlu nada tak perlu irama
Berjalanlah hanya dengan diam
Sekali lagi kuminta
Coba kau nyanyikan
Semoga dapat kurasa ikhlasmu
Pasti kan kudengar
Pasti kuresapi
Kasih yakinlah
Bukan ku tak mau mengalunkan laguku
Kutakut menyakiti telingamu
Bukan aku enggan memainkan gitarku
Sebab cinta bukan hanya nada
Kalau kita saling percaya
Tak perlu nada tak perlu irama
Berjalanlah hanya dengan diam
Melangkahlah hanya dengan diam
Hatta
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
7:08 AM
Hatta
Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981)
Tuhan terlalu cepat semua
Kau panggil satu satunya yang tersisa
Proklamator tercinta
Jujur lugu dan bijaksana
Mengerti apa yang terlintas dalam jiwa
Rakyat Indonesia
Hujan air mata dari pelosok negeri
Saat melepas engkau pergi
Berjuta kepala tertunduk haru
Terlintas nama seorang sahabat
Yang tak lepas dari namamu
Terbayang baktimu
Terbayang jasamu
Terbayang jelas jiwa sederhanamu
Bernisan bangga
Berkafan doa
Dari kami yang merindukan orang
Sepertimu
Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981)
Tuhan terlalu cepat semua
Kau panggil satu satunya yang tersisa
Proklamator tercinta
Jujur lugu dan bijaksana
Mengerti apa yang terlintas dalam jiwa
Rakyat Indonesia
Hujan air mata dari pelosok negeri
Saat melepas engkau pergi
Berjuta kepala tertunduk haru
Terlintas nama seorang sahabat
Yang tak lepas dari namamu
Terbayang baktimu
Terbayang jasamu
Terbayang jelas jiwa sederhanamu
Bernisan bangga
Berkafan doa
Dari kami yang merindukan orang
Sepertimu
Haruskah Pergi
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
12:31 AM

Haruskah Pergi
Iwan Fals & Indra Lesmana ( 2006 )
Sering aku merasa
Tak mengerti dengan apa yang ada
Melihat dari kegelapan
Mencoba mengurai makna
Begitu banyak yang terjadi
Begitu banyak yang tak kupahami
Orang saling membenci
Membunuh dan melukai
Perang masih terjadi
Bencana bertubi tubi
Kerinduan tercampak
Kesepian merajai
Aku ingin pergi
Meninggalkan ini semua
Menemani senja
Yang sedang berduka
Aku harus pergi
Meninggalkan semua ini
Menemui kamu
Yang mengajak bercinta
Air mata nyaris jatuh
Di pelataran rumah yang teduh
Ayat-MU terkapar
Di lemari lemari berdebu
Ada apa gerangan
Mengapa mesti tergesa gesa
Tak bisakah tenang
Menikmati bulan penuh dan bintang
Lalu mengarungi waktu
Dengan lapar yang menyakitkan
Menyikapi semua
Dengan kesabaran
Aku ingin pergi
Meninggalkan ini semua
Menemani senja
Yang sedang berduka
Aku harus pergi
Meninggalkan semua ini
Menemui kamu
Yang mengajak bercinta
Oh oh oh
Selancar
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
12:26 AM

Selancar
Iwan Fals & Indra Lesmana ( 2006 )
Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya
Soal lama pergi soal baru datang
Bagai ombak bergulung sepanjang waktu
Kita mesti berselancar diatasnya atau tenggelam
Tak bisakah kita menerimanya
Sebagai satu kenyataan yang harus dihadapi
Tak bisakah kita bergembira karenanya
Agar hidup yang singkat ini jadi berarti
Selancari hidup sepanjang hari
Tarian maut bermahkota matahari
Menuju pantai kebahagiaan
Bersama hati yang suci
Kita rindukan ini semua
Lantas kenapa kita mesti bersedih
Bukankah ini yang kita cari
Semenjak purba hingga kini
Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya
Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya
Oh oh oh
Oh oh oh oh
Oh oh oh
Oh oh oh
Oh oh oh oh
Oh oh oh
Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya
Soal lama pergi soal baru datang
Bagai ombak bergulung sepanjang waktu
Kita mesti berselancar diatasnya atau tenggelam
Oh oh oh
Oh oh oh oh
Oh oh oh
Oh oh oh
Oh oh oh oh
Oh oh oh
Mencetak Sawah
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
10:47 AM
Mencetak Sawah
Iwan Fals ( Album Belum Ada Judul 1992 )
Kubaca koran pagi sambil ngopi
Ada kabar menarik hati
Konglomerat akan mencetak sawah
Diatas tanah milik siapa?
Aku jadi berpikir
Untuk apa berupaya membuat sawah?
Sebab tanah ini tak lagi berkah
Tak lagi ramah
Semua akan sia sia
Karena kami tak lagi makan nasi
Dari bumi pertiwi ini
Dari keringat pak tani
Tanah tanah suburmu
Sudah menjadi ranjang industri
Menjadi ayunan ambisi ambisi
Demi gengsi demi aksi
Untuk apa sawah sawah
Pak taniku sudah pergi
Menjadi pejalan kaki yang sepi
Iwan Fals ( Album Belum Ada Judul 1992 )
Kubaca koran pagi sambil ngopi
Ada kabar menarik hati
Konglomerat akan mencetak sawah
Diatas tanah milik siapa?
Aku jadi berpikir
Untuk apa berupaya membuat sawah?
Sebab tanah ini tak lagi berkah
Tak lagi ramah
Semua akan sia sia
Karena kami tak lagi makan nasi
Dari bumi pertiwi ini
Dari keringat pak tani
Tanah tanah suburmu
Sudah menjadi ranjang industri
Menjadi ayunan ambisi ambisi
Demi gengsi demi aksi
Untuk apa sawah sawah
Pak taniku sudah pergi
Menjadi pejalan kaki yang sepi
Galang Rambu Anarki
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
10:48 AM

Galang Rambu Anarki
Iwan Fals ( Album Opini 1982 )
Galang Rambu Anarki anakku
Lahir awal Januari
Menjelang pemilu
Galang Rambu Anarki dengarlah
Terompet tahun baru
Menyambutmu
Galang Rambu Anarki ingatlah
Tangisan pertamamu
Ditandai BBM membumbung tinggi
Maafkan kedua orang tuamu kalau
(Tak mampu beli susu)
BBM naik tinggi (susu tak terbeli)
Orang pintar tarik subsidi
Mungkin bayi kurang gizi
Galang Rambu Anarki anakku
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
Galang Rambu Anarki dengarlah
Terompet tahun baru
Menyambutmu
Galang Rambu Anarki ingatlah
Tangisan pertamamu
Ditandai BBM melambung tinggi
Maafkan kedua orang tuamu kalau
(Tak mampu beli susu)
BBM naik tinggi (susu tak terbeli)
Orang pintar tarik subsidi
Anak kami kurang gizi
Galang Rambu Anarki anakku
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Hantamlah sombongnya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
Subscribe to:
Posts (Atom)