Kuda Lumping
Iwan Fals & Sawung Jabo (Album SWAMI II 1991)
Kuda lumping nasibnya nungging
Mencari makan terpontang panting
Aku juga dianggap sinting
Sebenarnya siapa yang sinting?
Berputar putar dalam lingkaran
Menari tak sadarkan diri
Mata terpejam mengunyah beling
Mempertahankan hidup yang sulit
Kuda lumping nasibnya nungging
Mencari makan terpontang panting
Aku juga dianggap sinting
Sebenarnya siapa yang sinting?
Mulutnya berbusa
Nasibnya berbusa
Tradisi berbusa
Tradisi amblas
Nyanyi
Penari bernyanyi
Sebelum
Tergilas mati
Sunyi
Hati sang penari
Sebab
Hidup mereka telah tersisih
Berbaju sutra pandai menipu
Membabi buta cari mangsa
Mulut penipu berbau busuk
Mempertahankan hidup yang busuk
Para penipu berkeliaran
Makan tanah memperkosa fakta
Saling menipu sesama penipu
Tidak menipu jadinya tertipu
Mulutnya berbusa
Nasibnya berbusa
Tradisi berbusa
Tradisi amblas
Nyanyi
Penipu menyanyi
Sebelum
Mereka mati
Sunyi
Hati sang penipu
Sebab
Tak bisa menipu diri sendiri
Kuda lumping megap megap
Pelan pelan ditelan jaman
Para penipu tunggu saatmu
Kuda lumping menginjak mulutmu
Kuda lumping nasibnya nungging
Mencari makan terpontang panting
Aku juga dianggap sinting
Sebenarnya siapa yang sinting?
Para penipu berkeliaran
Makan tanah memperkosa fakta
Saling menipu sesama penipu
Tidak menipu jadinya tertipu
Kuda lumping megap megap
Pelan pelan ditelan jaman
Para penipu tunggu saatmu
Kuda lumping menginjak mulutmu
Amblas
Hio
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
3:56 AM
Hio
Iwan Fals & Sawung Jabo (Album SWAMI II 1991)
Aku tak mau terlibat segala macam tipu menipu
Aku tak mau terlibat segala macam omong kosong
Aku wajar wajar saja
Aku mau apa adanya
Aku tak mau mengingkari hati nurani
Aku tak mau terlibat persekutuan manipulasi
Aku tak mau terlibat pengingkaran keadilan
Aku mau jujur jujur saja
Bicara apa adanya
Aku tak mau mengingkari hati nurani
Hio hio hio hio hio
Hio hio hio hio hio
Hoo hoo hoo
Hoo hoo hoo
Hoo hoo hoo
Hoo hoo hoo
“Mulane dulur ayo dijogo
Omongane lan kelakuane”
Aku tak mau bicara yang tentang aku sendiri tidak tahu
Aku tak mau mengerti kenapa orang saling mencaci
Aku mau sederhana
Mau baik baik saja
Aku tak mau mengingkari hati nurani
Aku tak mau kehilangan akal sehat dipikiranku
Aku tak mau menyaksikan ada orang yang dihinakan
Aku hanya tahu
Bahwa orang hidup
Agar jangan mengingkari hati nurani
Hio hio hio hio hio
Hio hio hio hio hio
Hoo hoo hoo
Hoo hoo hoo
Hoo hoo hoo
Hoo hoo hoo
Aku mau wajar wajar saja
Aku mau apa adanya
Aku mau jujur jujur saja
Bicara apa adanya
Aku mau sederhana
Mau baik baik saja
Aku hanya tahu
Bahwa orang hidup
Agar jangan mengingkari hati nurani
Hio hio hio hio hio
Hio hio hio hio hio
Hio hio hio hio hio
Hio hio hio hio hio
Aku tak mau mengingkari hati nurani
Aku tak mau mengingkari hati nurani
Aku tak mau mengingkari hati nurani
Aku tak mau mengingkari hati nurani
Iwan Fals & Sawung Jabo (Album SWAMI II 1991)
Aku tak mau terlibat segala macam tipu menipu
Aku tak mau terlibat segala macam omong kosong
Aku wajar wajar saja
Aku mau apa adanya
Aku tak mau mengingkari hati nurani
Aku tak mau terlibat persekutuan manipulasi
Aku tak mau terlibat pengingkaran keadilan
Aku mau jujur jujur saja
Bicara apa adanya
Aku tak mau mengingkari hati nurani
Hio hio hio hio hio
Hio hio hio hio hio
Hoo hoo hoo
Hoo hoo hoo
Hoo hoo hoo
Hoo hoo hoo
“Mulane dulur ayo dijogo
Omongane lan kelakuane”
Aku tak mau bicara yang tentang aku sendiri tidak tahu
Aku tak mau mengerti kenapa orang saling mencaci
Aku mau sederhana
Mau baik baik saja
Aku tak mau mengingkari hati nurani
Aku tak mau kehilangan akal sehat dipikiranku
Aku tak mau menyaksikan ada orang yang dihinakan
Aku hanya tahu
Bahwa orang hidup
Agar jangan mengingkari hati nurani
Hio hio hio hio hio
Hio hio hio hio hio
Hoo hoo hoo
Hoo hoo hoo
Hoo hoo hoo
Hoo hoo hoo
Aku mau wajar wajar saja
Aku mau apa adanya
Aku mau jujur jujur saja
Bicara apa adanya
Aku mau sederhana
Mau baik baik saja
Aku hanya tahu
Bahwa orang hidup
Agar jangan mengingkari hati nurani
Hio hio hio hio hio
Hio hio hio hio hio
Hio hio hio hio hio
Hio hio hio hio hio
Aku tak mau mengingkari hati nurani
Aku tak mau mengingkari hati nurani
Aku tak mau mengingkari hati nurani
Aku tak mau mengingkari hati nurani
Selamat Tinggal Malam
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
2:14 AM
Selamat Tinggal Malam
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Selamat tinggal malam yang hitam
Antar aku pergi ikhlaskan
Ramah memang kita berteman
Tempuh jalan yang kelam
Terima kasih malam yang hitam
Banyak kau ajarkan padaku
Segala dosa segala luka
Segala cela segala-galanya
Pernah kau kecewa padaku
Sebab ku tak percaya padamu
Bahwa hari ada malam hari ada siang
Hari ada pagi hari adalah hari
Engkau hanya diam dengarkan
Tawaku yang keras cemooh
Dengar ucapmu dengar katamu
Dengar khotbahmu dengar bohongmu
Oh malam maafkan aku
Yang lupa saat itu
Oh malam maafkan aku
Tak percaya padamu
Hari ada pagi
Hari ada malam
Hari ada siang
Dalam hari selalu ada kemungkinan
Oh malam maafkan aku
Yang lupa saat itu
Oh malam maafkan aku
Pernah cemoohkan kamu
Hari ada pagi
Hari ada malam
Hari ada siang
Dalam hari selalu ada kemungkinan
Dalam hari pasti ada kesempatan
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Selamat tinggal malam yang hitam
Antar aku pergi ikhlaskan
Ramah memang kita berteman
Tempuh jalan yang kelam
Terima kasih malam yang hitam
Banyak kau ajarkan padaku
Segala dosa segala luka
Segala cela segala-galanya
Pernah kau kecewa padaku
Sebab ku tak percaya padamu
Bahwa hari ada malam hari ada siang
Hari ada pagi hari adalah hari
Engkau hanya diam dengarkan
Tawaku yang keras cemooh
Dengar ucapmu dengar katamu
Dengar khotbahmu dengar bohongmu
Oh malam maafkan aku
Yang lupa saat itu
Oh malam maafkan aku
Tak percaya padamu
Hari ada pagi
Hari ada malam
Hari ada siang
Dalam hari selalu ada kemungkinan
Oh malam maafkan aku
Yang lupa saat itu
Oh malam maafkan aku
Pernah cemoohkan kamu
Hari ada pagi
Hari ada malam
Hari ada siang
Dalam hari selalu ada kemungkinan
Dalam hari pasti ada kesempatan
Inspirasi / Gara Gara Om Pasikom
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
2:13 AM
Inspirasi / Gara Gara Om Pasikom
Totok Gunarto (Album Perjalanan 1980)
Sore itu aku duduk sendiri
Duduk termenung
Dipinggir kali yang sepi
Bukannya ku putus asa
Kan bunuh diri
Apalagi korban permainan cinta
Patah hati
Pura pura aku jadi pemusik
Duduk disitu ku menciptakan lagu
Syair telah tersusun rapi
Diotakku
Tiba tiba aku dikejutkan
Dengan suara
Sendu aneh lucu
Dan kucarilah suara itu
Kulihat kanan dan kiri
Jebulnya om Pasikom lagi
Beraksi
Eh pantesan saya kira
Pisang goreng pisang goreng
Dibuang di kali
Warna kuning kabul kabul
Jalan sendiri
Eh pantesan saya kira
Pisang goreng pisang goreng
Dibuang di kali
Warna kuning kabul kabul
Jalan sendiri
Inspirasi berantakan
Hilang semua
Totok Gunarto (Album Perjalanan 1980)
Sore itu aku duduk sendiri
Duduk termenung
Dipinggir kali yang sepi
Bukannya ku putus asa
Kan bunuh diri
Apalagi korban permainan cinta
Patah hati
Pura pura aku jadi pemusik
Duduk disitu ku menciptakan lagu
Syair telah tersusun rapi
Diotakku
Tiba tiba aku dikejutkan
Dengan suara
Sendu aneh lucu
Dan kucarilah suara itu
Kulihat kanan dan kiri
Jebulnya om Pasikom lagi
Beraksi
Eh pantesan saya kira
Pisang goreng pisang goreng
Dibuang di kali
Warna kuning kabul kabul
Jalan sendiri
Eh pantesan saya kira
Pisang goreng pisang goreng
Dibuang di kali
Warna kuning kabul kabul
Jalan sendiri
Inspirasi berantakan
Hilang semua
Kemesraan
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
2:07 AM
Kemesraan
Iwan Fals & Franky S. (Album Single 1988)
Suatu hari
Dikala kita duduk ditepi pantai
Dan memandang
Ombak dilautan yang kian menepi
Burung camar
Terbang bermain diderunya air
Suara alam ini
Hangatkan jiwa kita
Sementara
Sinar surya perlahan mulai tenggelam
Suara gitarmu
Mengalunkan melodi tentang cinta
Ada hati
Membara erat bersatu
Getar seluruh jiwa
Tercurah saat itu
Kemesraan ini
Janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini
Ingin kukenang selalu
Hatiku damai
Jiwaku tentram disampingmu
Hatiku damai
Jiwaku tentram bersamamu
Bersamamu
Iwan Fals & Franky S. (Album Single 1988)
Suatu hari
Dikala kita duduk ditepi pantai
Dan memandang
Ombak dilautan yang kian menepi
Burung camar
Terbang bermain diderunya air
Suara alam ini
Hangatkan jiwa kita
Sementara
Sinar surya perlahan mulai tenggelam
Suara gitarmu
Mengalunkan melodi tentang cinta
Ada hati
Membara erat bersatu
Getar seluruh jiwa
Tercurah saat itu
Kemesraan ini
Janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini
Ingin kukenang selalu
Hatiku damai
Jiwaku tentram disampingmu
Hatiku damai
Jiwaku tentram bersamamu
Bersamamu
Langgam Lawu
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
2:05 AM
Langgam Lawu
Iwan Fals, Doddy, Jabo & Jockie (Album Kantata Samsara 1998)
Dengarlah suara bening dalam hatimu
Biarlah nuranimu berbicara
Lihatlah puncak gunung menjulang tinggi
Perkasa menghadapi badai hidup
Dalang melenggang di pasar baru
Cari wayang yang mau jadi dalang
Main silat pakai sepatu
Sepatu bot buatan Jepang
E walah gunung Lawu langite wungu
Golek wahyu endasku ngelu
Kupu kupu terbang datang
Dikaki gunung Lawu
Dinaungi awan
Dalang melenggang mencari pacar baru
Wayang pusing pakai topeng berwarna belang
Rokok menyan mengebul memanggil hantu
Pohon beringin dibonsai membayar hutang
E walah bapak pucung menari nari
Bernyanyi kami akan terus bernyanyi
Kupu kupu terus datang
Dikaki gunung Lawu
Satu warna satu tujuan
Dengarlah suara bening dalam hatimu
Biarlah nuranimu berbicara
Lihatlah puncak gunung menjulang tinggi
Perkasa menghadapi badai hidup
Iwan Fals, Doddy, Jabo & Jockie (Album Kantata Samsara 1998)
Dengarlah suara bening dalam hatimu
Biarlah nuranimu berbicara
Lihatlah puncak gunung menjulang tinggi
Perkasa menghadapi badai hidup
Dalang melenggang di pasar baru
Cari wayang yang mau jadi dalang
Main silat pakai sepatu
Sepatu bot buatan Jepang
E walah gunung Lawu langite wungu
Golek wahyu endasku ngelu
Kupu kupu terbang datang
Dikaki gunung Lawu
Dinaungi awan
Dalang melenggang mencari pacar baru
Wayang pusing pakai topeng berwarna belang
Rokok menyan mengebul memanggil hantu
Pohon beringin dibonsai membayar hutang
E walah bapak pucung menari nari
Bernyanyi kami akan terus bernyanyi
Kupu kupu terus datang
Dikaki gunung Lawu
Satu warna satu tujuan
Dengarlah suara bening dalam hatimu
Biarlah nuranimu berbicara
Lihatlah puncak gunung menjulang tinggi
Perkasa menghadapi badai hidup
Kantata Takwa
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
2:04 AM
Kantata Takwa
Iwan Fals, Djody & Jockie (Album Kantata Takwa 1990)
Malam khusuk menelan tahajjudku
Lidah halilintar menjilat batinku
Mentari dan cakrawala kenyataan hidup
Hanya padaMulah kekuasaan kekal
Ingatlah Allah yang menciptakan
Allah tempatku berpegang dan bertawakal
Allah maha tinggi dan maha esa
Allah maha lembut
Lindungilah dari ganas dan serakah
Lindungilah aku dari setan kehidupan
Berikan mentariMu sinar takwa
Ya ampunilah dosa
Gerhana matahari kuasaMu
Bumi langit manusia ciptaanMu
Hari kiamat ada di tanganMu
Aku bersujud
Iwan Fals, Djody & Jockie (Album Kantata Takwa 1990)
Malam khusuk menelan tahajjudku
Lidah halilintar menjilat batinku
Mentari dan cakrawala kenyataan hidup
Hanya padaMulah kekuasaan kekal
Ingatlah Allah yang menciptakan
Allah tempatku berpegang dan bertawakal
Allah maha tinggi dan maha esa
Allah maha lembut
Lindungilah dari ganas dan serakah
Lindungilah aku dari setan kehidupan
Berikan mentariMu sinar takwa
Ya ampunilah dosa
Gerhana matahari kuasaMu
Bumi langit manusia ciptaanMu
Hari kiamat ada di tanganMu
Aku bersujud
Pangeran Brengsek
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
1:57 AM

Pangeran Brengsek
Iwan Fals, Djody, Jabo & Jockie (Album Kantata Samsara 1998)
Pangeran brengsek gudel ngepet
Suka nyopet mati disantet
Pangeran brengsek gegar otak
Padahal jelas tak punya otak
Aku seperti monyet botak
Monyet botak seperti aku
Monyet botak seperti gudel
Gudel ngepet seperti pangeran
Oh ya
Ngaku dermawan suka nyopet
Oh ya
Ee ee ati ati disantet
Sudah kubilang jangan protes
Pangeran brengsek
Sudah kubilang jangan nyopet
Pangeran brengsek sek sek sek sek
Pangeran brengsek suka nggelek
Pingin jadi caleg tapi gebleg
Jual tampang dikoran koran
Ha ha ha pahlawan kesiangan
Oh ya
Ngaku dermawan suka nyopet
Oh ya
Ee ee ati ati disantet
Sudah kubilang jangan protes
Pangeran brengsek
Sudah kubilang jangan nyopet
Pangeran brengsek
Senang bernyanyi kaya Sengkuni
Senang berkhotbah kaya Dorna
Ngomongnya ngaco co co co co co
Sek sek sek sek sek sek sek sek sek
Iwan Fals, Djody, Jabo & Jockie (Album Kantata Samsara 1998)
Pangeran brengsek gudel ngepet
Suka nyopet mati disantet
Pangeran brengsek gegar otak
Padahal jelas tak punya otak
Aku seperti monyet botak
Monyet botak seperti aku
Monyet botak seperti gudel
Gudel ngepet seperti pangeran
Oh ya
Ngaku dermawan suka nyopet
Oh ya
Ee ee ati ati disantet
Sudah kubilang jangan protes
Pangeran brengsek
Sudah kubilang jangan nyopet
Pangeran brengsek sek sek sek sek
Pangeran brengsek suka nggelek
Pingin jadi caleg tapi gebleg
Jual tampang dikoran koran
Ha ha ha pahlawan kesiangan
Oh ya
Ngaku dermawan suka nyopet
Oh ya
Ee ee ati ati disantet
Sudah kubilang jangan protes
Pangeran brengsek
Sudah kubilang jangan nyopet
Pangeran brengsek
Senang bernyanyi kaya Sengkuni
Senang berkhotbah kaya Dorna
Ngomongnya ngaco co co co co co
Sek sek sek sek sek sek sek sek sek
22 Januari
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
10:34 AM
22 Januari
Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981)
Dua dua Januari
Kita berjanji
Coba saling mengerti
Apa di dalam hati
Dua dua Januari
Tidak sendiri
Aku berteman iblis
Yang baik hati
Jalan berdampingan
Tak pernah ada tujuan
Membelah malam
Mendung yang selalu datang
Kudekap erat
Kupandang senyummu
Dengan sorot mata yang keduanya buta
Lalu kubisikkan
Sebaris kata kata putus asa
Sebentar lagi hujan
Dua buku teori
Kau pinjamkan aku
Tebal tidak berdebu
Kubaca selalu
Empat lembar fotomu
Dalam lemari kayu
Kupandang dan kujaga
Sampai kita jemu
Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981)
Dua dua Januari
Kita berjanji
Coba saling mengerti
Apa di dalam hati
Dua dua Januari
Tidak sendiri
Aku berteman iblis
Yang baik hati
Jalan berdampingan
Tak pernah ada tujuan
Membelah malam
Mendung yang selalu datang
Kudekap erat
Kupandang senyummu
Dengan sorot mata yang keduanya buta
Lalu kubisikkan
Sebaris kata kata putus asa
Sebentar lagi hujan
Dua buku teori
Kau pinjamkan aku
Tebal tidak berdebu
Kubaca selalu
Empat lembar fotomu
Dalam lemari kayu
Kupandang dan kujaga
Sampai kita jemu
Dongeng Sebelum Tidur
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
9:34 AM
Dongeng Sebelum Tidur
Iwan Fals ( Album Canda Dalam Nada 1980 )
Jika sepasang monyet tidur
Jadi buyut moyangku
Jika buyut moyangku tidur
Jadi kakek dan nenekku
Jika kakek dan nenek tidur
Jadi ayah dan ibu
Dan jika ayah dan ibu tidur
Jadi sebiji kepala yaitu kepalaku
Sedangkan waktu aku yang tidur
Nggak jadi apa apa
Yang jadi cuma beberapa pasang kecoak
Dikolong tempat tidurku
Dan seribu armada kutu
Diatas sprei belang bentong kasurku
Walaupun mereka itu kecoak dan kutu
Tetapi mereka tetap darah dagingku
Maka dari itu saya minta dengan amat sangat
Jangan semprotkan baygon sayang
Anakku yang paling tua
Bernama Kecoak Idi Amin
Lahir di Cengkareng
Eh badannya kerempeng
Matanya sedikit jereng
Kalau berjalan seperti Gareng
Anakku Idi Amin orang kaya di Cengkareng
Senang pakai mobil mentereng
Banyak yang tahu mobil si Amin itu mobil curian
Tapi maklum si Amin kebal kerangkeng
Aku benci aku benci sama si Amin
Habis si Amin suka nempeleng
Tapi cuma berani sama tukang kacang goreng
Itu dulu seribu tahun yang lalu
Kini cerita anakku yang nomer dua
Perempuan lho
Cantik molek, manja, seksi lahir di Madura
Sekolah di Karawang
Minum jamunya wah jangan ditanya
Dari jamu galian singset sari rapet
Sampai jamu terlambat datang bulan
Tak pernah ketinggalan
Putriku cantik, putriku molek
Putriku pandai memasak
Dari bistik, spaghetti, rendang ayam, cap cay goreng, udang rebus
Sampai rendang jengkol dia bisa
Tapi mengapa belum juga
Datang lamaran?
Oh iya, hampir saya lupa
Putriku mempunyai dua kekurangan
Yang mungkin itu sebabnya
Putriku vakum dalam dunia percintaan
Putriku memang anggun
Tapi sayang kepala putriku sebesar bola kasti
Itu satu
Dan yang kedua
Putriku tidak boleh kena air
Hayo kenapa?
( Dia alergi? ) bukan, ( Kutu air? ) bukan, ( Ambeien? ) bukan
Ayan
Anakku yang paling bontot pemain sepak bola
Pernah dikirim berguru atau dikirim tamasya ke Brazilia
Enam bulan disana
Begitu pulang kok keok eh kalah semua
Iwan Fals ( Album Canda Dalam Nada 1980 )
Jika sepasang monyet tidur
Jadi buyut moyangku
Jika buyut moyangku tidur
Jadi kakek dan nenekku
Jika kakek dan nenek tidur
Jadi ayah dan ibu
Dan jika ayah dan ibu tidur
Jadi sebiji kepala yaitu kepalaku
Sedangkan waktu aku yang tidur
Nggak jadi apa apa
Yang jadi cuma beberapa pasang kecoak
Dikolong tempat tidurku
Dan seribu armada kutu
Diatas sprei belang bentong kasurku
Walaupun mereka itu kecoak dan kutu
Tetapi mereka tetap darah dagingku
Maka dari itu saya minta dengan amat sangat
Jangan semprotkan baygon sayang
Anakku yang paling tua
Bernama Kecoak Idi Amin
Lahir di Cengkareng
Eh badannya kerempeng
Matanya sedikit jereng
Kalau berjalan seperti Gareng
Anakku Idi Amin orang kaya di Cengkareng
Senang pakai mobil mentereng
Banyak yang tahu mobil si Amin itu mobil curian
Tapi maklum si Amin kebal kerangkeng
Aku benci aku benci sama si Amin
Habis si Amin suka nempeleng
Tapi cuma berani sama tukang kacang goreng
Itu dulu seribu tahun yang lalu
Kini cerita anakku yang nomer dua
Perempuan lho
Cantik molek, manja, seksi lahir di Madura
Sekolah di Karawang
Minum jamunya wah jangan ditanya
Dari jamu galian singset sari rapet
Sampai jamu terlambat datang bulan
Tak pernah ketinggalan
Putriku cantik, putriku molek
Putriku pandai memasak
Dari bistik, spaghetti, rendang ayam, cap cay goreng, udang rebus
Sampai rendang jengkol dia bisa
Tapi mengapa belum juga
Datang lamaran?
Oh iya, hampir saya lupa
Putriku mempunyai dua kekurangan
Yang mungkin itu sebabnya
Putriku vakum dalam dunia percintaan
Putriku memang anggun
Tapi sayang kepala putriku sebesar bola kasti
Itu satu
Dan yang kedua
Putriku tidak boleh kena air
Hayo kenapa?
( Dia alergi? ) bukan, ( Kutu air? ) bukan, ( Ambeien? ) bukan
Ayan
Anakku yang paling bontot pemain sepak bola
Pernah dikirim berguru atau dikirim tamasya ke Brazilia
Enam bulan disana
Begitu pulang kok keok eh kalah semua
Kisah Motorku
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
9:33 AM
Kisah Motorku
Iwan Fals ( Album Canda Dalam Nada 1980 )
Hei bapak kopral saya datang mau lapor
Tadi malam waktu saya sedang molor
Telah kehilangan sepeda motor
Dirumah teman saya yang bermata bolor
Baik anak muda kuterima laporanmu
Tapi mengapa kau lapor hari sudah bedug lohor
Juga kenapa kau lapor
Kok hanya pakai celana kolor
Tunggu saja sebulan nanti bapak beri kabar
Sekarang engkau boleh pulang
Lama kutunggu kabar dari bapak kopral
Kenapa nggak nongol-nongol
Sehingga gua dongkol
Lalu aku pergi menuju kantor polisi
Tapi nggak jadi
Sebab kabel listrik perut saya kortsleting
Oh kiranya saya lupa setor tadi pagi
Terpaksa sore hari saya baru pergi
Kontrol
Ternyata sepeda motor ada di garasi
Kantor polisi
Sudah tak beraki
Sudah tak berlampu
Tutup tengki hilang
Kaca spion kok melayang
Dia bilang waktu diketemukan
Sudah demikian
Memang tak beraki kok
Memang tak berlampu kok
Tutup tengki hilang
Kaca spion kok melayang
Bolehkah motor ini saya bawa pulang bapak kopral?
Oh tentu saja boleh engkau bawa pulang
Asal engkau tahu diri
Mbok terima kasih
Iwan Fals ( Album Canda Dalam Nada 1980 )
Hei bapak kopral saya datang mau lapor
Tadi malam waktu saya sedang molor
Telah kehilangan sepeda motor
Dirumah teman saya yang bermata bolor
Baik anak muda kuterima laporanmu
Tapi mengapa kau lapor hari sudah bedug lohor
Juga kenapa kau lapor
Kok hanya pakai celana kolor
Tunggu saja sebulan nanti bapak beri kabar
Sekarang engkau boleh pulang
Lama kutunggu kabar dari bapak kopral
Kenapa nggak nongol-nongol
Sehingga gua dongkol
Lalu aku pergi menuju kantor polisi
Tapi nggak jadi
Sebab kabel listrik perut saya kortsleting
Oh kiranya saya lupa setor tadi pagi
Terpaksa sore hari saya baru pergi
Kontrol
Ternyata sepeda motor ada di garasi
Kantor polisi
Sudah tak beraki
Sudah tak berlampu
Tutup tengki hilang
Kaca spion kok melayang
Dia bilang waktu diketemukan
Sudah demikian
Memang tak beraki kok
Memang tak berlampu kok
Tutup tengki hilang
Kaca spion kok melayang
Bolehkah motor ini saya bawa pulang bapak kopral?
Oh tentu saja boleh engkau bawa pulang
Asal engkau tahu diri
Mbok terima kasih
Imitasi
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
12:06 PM
Imitasi
Iwan Fals ( Album Canda Dalam Nada 1980 )
Join join dong aku kita kumpul duit
Dana siap kita berangkat
Pakaian rapi celana potongan nabi
Taplak meja dirombak jadi dasi
Pergi kita cari sasaran
Malam ingin melepas keresahan
Lihat Poppy pakai rok mini
Lihat Nancy pakai bikini
Tapi sayang sudah di booking papi papi
Otakku tegang begitupun kawan sejalan
Cepat putar haluan
Tancap gas kita ngacir
Pergi ke taman lawang
Paginya Totok malamnya Titik
Paginya Sunarto malam Sunarti
Paginya Ahmad malamnya Asye
Paginya Ismet malam Isye
Aku melongo persis kebo bego
Jidat mengkerut persis jidat Darto
Lihat itu potongan habisnya mirip perempuan
Iwan Fals ( Album Canda Dalam Nada 1980 )
Join join dong aku kita kumpul duit
Dana siap kita berangkat
Pakaian rapi celana potongan nabi
Taplak meja dirombak jadi dasi
Pergi kita cari sasaran
Malam ingin melepas keresahan
Lihat Poppy pakai rok mini
Lihat Nancy pakai bikini
Tapi sayang sudah di booking papi papi
Otakku tegang begitupun kawan sejalan
Cepat putar haluan
Tancap gas kita ngacir
Pergi ke taman lawang
Paginya Totok malamnya Titik
Paginya Sunarto malam Sunarti
Paginya Ahmad malamnya Asye
Paginya Ismet malam Isye
Aku melongo persis kebo bego
Jidat mengkerut persis jidat Darto
Lihat itu potongan habisnya mirip perempuan
Desa
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
12:43 AM
Desa
Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 )
Desa harus jadi kekuatan ekonomi
Agar warganya tak hijrah ke kota
Sepinya desa adalah modal utama
Untuk bekerja dan mengembangkan diri
Walau lahan sudah menjadi milik kota
Bukan berarti desa lemah tak berdaya
Desa adalah kekuatan sejati
Negara harus berpihak pada para petani
Entah bagaimana caranya
Desalah masa depan kita
Keyakinan ini datang begitu saja
Karena aku tak mau celaka
Desa adalah kenyataan
Kota adalah pertumbuhan
Desa dan kota tak terpisahkan
Tapi desa harus diutamakan
Di lumbung kita menabung
Datang paceklik kita tak bingung
Masa panen masa berpesta
Itulah harapan kita semua
Tapi tengkulak tengkulak bergentayangan
Tapi lintah darat pun bergentayangan
Untuk apa punya pemerintah
Kalau hidup terus terusan susah
Di lumbung kita menabung
Datang paceklik kita tak bingung
Masa panen masa berpesta
Itulah harapan kita semua
Desa harus jadi kekuatan ekonomi
Agar warganya tak hijrah ke kota
Sepinya desa adalah modal utama
Untuk bekerja dan mengembangkan diri
Desa harus jadi kekuatan ekonomi
Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 )
Desa harus jadi kekuatan ekonomi
Agar warganya tak hijrah ke kota
Sepinya desa adalah modal utama
Untuk bekerja dan mengembangkan diri
Walau lahan sudah menjadi milik kota
Bukan berarti desa lemah tak berdaya
Desa adalah kekuatan sejati
Negara harus berpihak pada para petani
Entah bagaimana caranya
Desalah masa depan kita
Keyakinan ini datang begitu saja
Karena aku tak mau celaka
Desa adalah kenyataan
Kota adalah pertumbuhan
Desa dan kota tak terpisahkan
Tapi desa harus diutamakan
Di lumbung kita menabung
Datang paceklik kita tak bingung
Masa panen masa berpesta
Itulah harapan kita semua
Tapi tengkulak tengkulak bergentayangan
Tapi lintah darat pun bergentayangan
Untuk apa punya pemerintah
Kalau hidup terus terusan susah
Di lumbung kita menabung
Datang paceklik kita tak bingung
Masa panen masa berpesta
Itulah harapan kita semua
Desa harus jadi kekuatan ekonomi
Agar warganya tak hijrah ke kota
Sepinya desa adalah modal utama
Untuk bekerja dan mengembangkan diri
Desa harus jadi kekuatan ekonomi
Ngeriku
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
12:40 AM
Ngeriku
Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 )
Bersih bersih bersih bersihlah negeriku
Malu malu malu malulah hati
Kotornya teramat gawat ya kotornya sangat
Inilah amanat yang menjadi keramat
Bersih bersih bersih bersihlah diri
Sebelum menyapu sampah dan debu debu
Nyanyian berkarat sampai ke liang lahat
Atas nama rakyat yang berwajah pucat
Negeriku negeri para penipu
Terkenal kesegala penjuru
Tentu saja bagi yang tak tahu malu
Inilah sorga sorganya sorga
Negeriku ngeriku
Busuk busuk busuk busuk bangkai tikus
Yang mati karena dihakimi rakyat
Adakah akhirat menerima dirinya
Adakah disana yang masih bisa bercanda dengan rakus
Negeriku negeri para penipu
Terkenal kesegala penjuru
Tentu saja bagi yang tak tahu malu
Inilah sorga sorganya sorga
Negeriku ngeriku
Bersih bersih bersih bersihlah negeriku
Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 )
Bersih bersih bersih bersihlah negeriku
Malu malu malu malulah hati
Kotornya teramat gawat ya kotornya sangat
Inilah amanat yang menjadi keramat
Bersih bersih bersih bersihlah diri
Sebelum menyapu sampah dan debu debu
Nyanyian berkarat sampai ke liang lahat
Atas nama rakyat yang berwajah pucat
Negeriku negeri para penipu
Terkenal kesegala penjuru
Tentu saja bagi yang tak tahu malu
Inilah sorga sorganya sorga
Negeriku ngeriku
Busuk busuk busuk busuk bangkai tikus
Yang mati karena dihakimi rakyat
Adakah akhirat menerima dirinya
Adakah disana yang masih bisa bercanda dengan rakus
Negeriku negeri para penipu
Terkenal kesegala penjuru
Tentu saja bagi yang tak tahu malu
Inilah sorga sorganya sorga
Negeriku ngeriku
Bersih bersih bersih bersihlah negeriku
Nocturno
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
12:39 AM
Nocturno
Iwan Fals, Jockie, Djody & WS Rendra (Album Kantata Takwa 1990)
Aku rasa hidup tanpa jiwa
Orang yang miskin ataupun kaya
Sama ganasnya terhadap harta
Bagai binatang didalam rimba
Kini pikiranku kedodoran
Dilanda permainan yang brutal
Aku dengar denyut kesadaran
Tanganku capek mengetuk pintu
Sialan!
Sialan!
Jaman edan tanpa kewajaran
Gambar iklan jadi impian
Akal sehat malah dikeluhkan
Monyet sinting minta persenan
Sialan!
Sogokan!
Sialan!
Sogokan!
Aku panggil kamu jiwaku
Kugapai kamu dikegelapan
Jadilah kamu bintangku
Jadilah kamu samuraiku
Sialan!
Sogokan!
Godaan!
Sialan!
Sogokan!
Godaan!
Sialan!
Godaan!
Sialan!
Iwan Fals, Jockie, Djody & WS Rendra (Album Kantata Takwa 1990)
Aku rasa hidup tanpa jiwa
Orang yang miskin ataupun kaya
Sama ganasnya terhadap harta
Bagai binatang didalam rimba
Kini pikiranku kedodoran
Dilanda permainan yang brutal
Aku dengar denyut kesadaran
Tanganku capek mengetuk pintu
Sialan!
Sialan!
Jaman edan tanpa kewajaran
Gambar iklan jadi impian
Akal sehat malah dikeluhkan
Monyet sinting minta persenan
Sialan!
Sogokan!
Sialan!
Sogokan!
Aku panggil kamu jiwaku
Kugapai kamu dikegelapan
Jadilah kamu bintangku
Jadilah kamu samuraiku
Sialan!
Sogokan!
Godaan!
Sialan!
Sogokan!
Godaan!
Sialan!
Godaan!
Sialan!
Orang Orang Kalah
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
12:37 AM
Orang Orang Kalah
Iwan Fals, Jockie, Djody & Jabo (Album Kantata Takwa 1990)
Malam yang gelap mencekik bumi
Anjing menggonggong bayi merintih
Orang dipaksa saling memojokkan
Buta langkah buta mata hatinya
Hati yang menganga
Kosong tak berdarah
Tidak bercahaya
Manusia sembunyi dibalik wajahnya
Kata kata suci berubah makna
Hukum rimba telah menjadi dewa
Siapa kalah terkubur hidupnya
Mayat mayat hidup
Sumbang suaranya
Dimana tempatnya?
Mereka yang telah kalah
Terkapar tak berdaya
Mencoba mengucap doa
Berserakan dijalan menjadi srigala
Orang kalah
Jangan dihina
Dengan cinta
Kita bangunkan
Dikamar aku berkaca
Tampak wajah yang asing
Mentertawakanku
Aku terdiam
Aku merasa
Pernah juga kalah
Siang yang kering terasa menyiksa
Hati yang kering terlunta lunta
Hentikan caci maki tak berguna
Dimata tuhan kita tak berbeda
Dengarlah suara
Mengajak kita
Berbagi duka
Mereka yang pernah kalah
Belum tentu menyerah
Memang jangan menyerah
Masih banyak lagi yang bisa dikerjakan
Orang kalah
Jangan dihina
Dengan cinta
Kita bangunkan
Dikamar aku berkaca
Tampak wajah yang asing
Mentertawakanku
Aku terdiam
Aku merasa
Aku terdiam
Aku terdiam
Aku terdiam
Aku terdiam
Aku merasa
Pernah juga kalah
Iwan Fals, Jockie, Djody & Jabo (Album Kantata Takwa 1990)
Malam yang gelap mencekik bumi
Anjing menggonggong bayi merintih
Orang dipaksa saling memojokkan
Buta langkah buta mata hatinya
Hati yang menganga
Kosong tak berdarah
Tidak bercahaya
Manusia sembunyi dibalik wajahnya
Kata kata suci berubah makna
Hukum rimba telah menjadi dewa
Siapa kalah terkubur hidupnya
Mayat mayat hidup
Sumbang suaranya
Dimana tempatnya?
Mereka yang telah kalah
Terkapar tak berdaya
Mencoba mengucap doa
Berserakan dijalan menjadi srigala
Orang kalah
Jangan dihina
Dengan cinta
Kita bangunkan
Dikamar aku berkaca
Tampak wajah yang asing
Mentertawakanku
Aku terdiam
Aku merasa
Pernah juga kalah
Siang yang kering terasa menyiksa
Hati yang kering terlunta lunta
Hentikan caci maki tak berguna
Dimata tuhan kita tak berbeda
Dengarlah suara
Mengajak kita
Berbagi duka
Mereka yang pernah kalah
Belum tentu menyerah
Memang jangan menyerah
Masih banyak lagi yang bisa dikerjakan
Orang kalah
Jangan dihina
Dengan cinta
Kita bangunkan
Dikamar aku berkaca
Tampak wajah yang asing
Mentertawakanku
Aku terdiam
Aku merasa
Aku terdiam
Aku terdiam
Aku terdiam
Aku terdiam
Aku merasa
Pernah juga kalah
Rajawali
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
12:37 AM
Rajawali
Iwan Fals, Jockie, Jabo & WS Rendra (Album Kantata Takwa 1990)
Satu sangkar dari besi
Rantai kasar pada hati
Tidak merubah rajawali
Menjadi burung nuri
Rajawali
Rajawali
Satu luka perasaan
Maki puji dan hinaan
Tidak merubah sang jagoan
Menjadi makhluk picisan
Rajawali
Rajawali
Rajawali
Rajawali
Burung sakti diangkasa
Lambang jiwa yang merdeka
Pembela kaum yang papa
Penggugah jiwa lara
Rajawali
Rajawali
Rajawali
Rajawali
Jiwa anggun teman sepi
Jiwa gagah pasti diri
Sejati
Bertahan pada godaan
Prahara atau topan
Keberanian
Setia kepada budi
Setia pada janji
Kegagahan
Menembus kabut malam
Menguak cadar fajar
Mendatangi matahari
Memberi inspirasi
Mendaki
Mendaki
Meninggi
Meninggi
Bersemi
Bersemi
Mendaki
Mendaki
Iwan Fals, Jockie, Jabo & WS Rendra (Album Kantata Takwa 1990)
Satu sangkar dari besi
Rantai kasar pada hati
Tidak merubah rajawali
Menjadi burung nuri
Rajawali
Rajawali
Satu luka perasaan
Maki puji dan hinaan
Tidak merubah sang jagoan
Menjadi makhluk picisan
Rajawali
Rajawali
Rajawali
Rajawali
Burung sakti diangkasa
Lambang jiwa yang merdeka
Pembela kaum yang papa
Penggugah jiwa lara
Rajawali
Rajawali
Rajawali
Rajawali
Jiwa anggun teman sepi
Jiwa gagah pasti diri
Sejati
Bertahan pada godaan
Prahara atau topan
Keberanian
Setia kepada budi
Setia pada janji
Kegagahan
Menembus kabut malam
Menguak cadar fajar
Mendatangi matahari
Memberi inspirasi
Mendaki
Mendaki
Meninggi
Meninggi
Bersemi
Bersemi
Mendaki
Mendaki
Potret
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
12:33 AM
Potret
Iwan Fals (Album SWAMI I 1989)
Orang orang resah
Berlomba kejar nafkah
Demi anak bini
Demi sesuap nasi
Kuno kuno memang
Memang memang kuno
Namun kenyataan
Kita butuh soal itu
Uang dimana uang?
Nasi dimana nasi?
Uang dimana uang?
Nasi dimana nasi?
Seperti binatang
Bila lapar menerjang
Seperti kereta
Nafasnya terdengar
Lidahnya terjulur
Syahwatnya siap lentur
Soal harga diri
Sudah tak berarti
Uang dimana uang?
Nasi dimana nasi?
Uang dimana uang?
Nasi dimana nasi?
Pergi kau!
Jangan nasehati aku oh ya!
Pergi kau!
Aku mau uangmu oh ya!
Pergi kau!
Jangan menggurui aku oh ya!
Pergi kau!
Aku mau nasimu oh!
Anak anak kecil tengadahkan tangan
Mainkan tamborin gapai masa depan
Tanah lahirku aku cinta kau
Bumi darahku aku cium engkau
Iwan Fals (Album SWAMI I 1989)
Orang orang resah
Berlomba kejar nafkah
Demi anak bini
Demi sesuap nasi
Kuno kuno memang
Memang memang kuno
Namun kenyataan
Kita butuh soal itu
Uang dimana uang?
Nasi dimana nasi?
Uang dimana uang?
Nasi dimana nasi?
Seperti binatang
Bila lapar menerjang
Seperti kereta
Nafasnya terdengar
Lidahnya terjulur
Syahwatnya siap lentur
Soal harga diri
Sudah tak berarti
Uang dimana uang?
Nasi dimana nasi?
Uang dimana uang?
Nasi dimana nasi?
Pergi kau!
Jangan nasehati aku oh ya!
Pergi kau!
Aku mau uangmu oh ya!
Pergi kau!
Jangan menggurui aku oh ya!
Pergi kau!
Aku mau nasimu oh!
Anak anak kecil tengadahkan tangan
Mainkan tamborin gapai masa depan
Tanah lahirku aku cinta kau
Bumi darahku aku cium engkau
Condet
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
12:30 AM
Condet
Iwan Fals (Album SWAMI I 1989)
Kubuka jendela
Sapa angin pagi
Ringan kau melangkah
Songsong hidup ini
Hela lenguh lembu
Halau burung burung
Bocah tawa riang
Canda di kali yang jernih
Bila malam
Tembang di purnama
Yang memberi semangat
Hidup esok hari
Kubuka jendela
Maki angin pagi
Berat kau melangkah
Tuk dapatkan kesempatan
Roda teknologi
Enyahkan pedati
Bias rumah kaca
Lubangi paru bumi
Syair Ronggowarsito
Jerit dan keringat
Gemuruhnya Rolling Stones
Api revolusi
Haruskah padam
Digantikan figur yang tak pasti
Iwan Fals (Album SWAMI I 1989)
Kubuka jendela
Sapa angin pagi
Ringan kau melangkah
Songsong hidup ini
Hela lenguh lembu
Halau burung burung
Bocah tawa riang
Canda di kali yang jernih
Bila malam
Tembang di purnama
Yang memberi semangat
Hidup esok hari
Kubuka jendela
Maki angin pagi
Berat kau melangkah
Tuk dapatkan kesempatan
Roda teknologi
Enyahkan pedati
Bias rumah kaca
Lubangi paru bumi
Syair Ronggowarsito
Jerit dan keringat
Gemuruhnya Rolling Stones
Api revolusi
Haruskah padam
Digantikan figur yang tak pasti
Cinta
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
12:28 AM
Cinta
Iwan Fals & Sawung Jabo (Album SWAMI I 1989)
Orang bicara cinta
Atas nama Tuhannya
Sambil menyiksa membunuh
Berdasarkan keyakinan mereka
Orang bicara cinta
Atas nama Tuhannya
Sambil menyiksa membunuh
Berdasarkan keyakinan mereka
Air mengalir
Angin berhembus
Hening
Hening
Hening
Doa doa bergema
Mata menetes darah
Satu lagi korban jatuh
Tradisi lenyap dihisap marah
Tuhan ya Tuhan
Namamu disebutkan
Disaat hidup
Waktu sengsara
Dipintu mati
Tuhan ya Tuhan
Tuhan ya Tuhan
Tuhan ya Tuhan
Tuhan ya Tuhan
Tuhan ya Tuhan
Tuhan ya Tuhan
Cinta
Cinta ya cinta
Namamu diagungkan
Disaat hidup
Waktu sengsara
Dipintu mati
Cinta ya cinta
Cinta ya cinta
Cinta ya cinta
Cinta ya cinta
Cinta ya cinta
Cinta ya cinta
Tuhan
Iwan Fals & Sawung Jabo (Album SWAMI I 1989)
Orang bicara cinta
Atas nama Tuhannya
Sambil menyiksa membunuh
Berdasarkan keyakinan mereka
Orang bicara cinta
Atas nama Tuhannya
Sambil menyiksa membunuh
Berdasarkan keyakinan mereka
Air mengalir
Angin berhembus
Hening
Hening
Hening
Doa doa bergema
Mata menetes darah
Satu lagi korban jatuh
Tradisi lenyap dihisap marah
Tuhan ya Tuhan
Namamu disebutkan
Disaat hidup
Waktu sengsara
Dipintu mati
Tuhan ya Tuhan
Tuhan ya Tuhan
Tuhan ya Tuhan
Tuhan ya Tuhan
Tuhan ya Tuhan
Tuhan ya Tuhan
Cinta
Cinta ya cinta
Namamu diagungkan
Disaat hidup
Waktu sengsara
Dipintu mati
Cinta ya cinta
Cinta ya cinta
Cinta ya cinta
Cinta ya cinta
Cinta ya cinta
Cinta ya cinta
Tuhan
Bencana Alam
Posted by
OI Belum Ada Judul
at
2:43 AM
Bencana Alam
Karya: Totok Gunarto
Vokal: Iwan Fals & Totok Gunarto (Album Perjalanan 1980)
Sekian manusia resah menatap wajah sesamanya
Duka karena bencana
Petaka menimpa diri dan dalam hatinya berkata
Besarkah dosa hamba ?
Menjelang saat ajal datang membayang
Gapai tangan minta
Tolong semua
Bencana alam melandanya
Kehendak yang kuasa
Peringatankah bagi kita ?
Manusia didunia
Karena kita tlah saling cinta harta benda dan kuasa
Tanpa pandang kebenaran
Dan tanpa pandang keadilan
Bencana alam melandanya
Tiada seorangpun kuasa menekan
Bencana alam melandanya
Miskin kaya kena petaka yang sama
Akhirnya ku merenung pula
Mengapa bencana alam meraja ?
Oh oh aku tak kuasa
Mungkinkah kau merenung juga ?
Mengapa bencana alam meraja ?
Oh oh ampunilah yang kuasa
Oh oh ampunilah semua
Karya: Totok Gunarto
Vokal: Iwan Fals & Totok Gunarto (Album Perjalanan 1980)
Sekian manusia resah menatap wajah sesamanya
Duka karena bencana
Petaka menimpa diri dan dalam hatinya berkata
Besarkah dosa hamba ?
Menjelang saat ajal datang membayang
Gapai tangan minta
Tolong semua
Bencana alam melandanya
Kehendak yang kuasa
Peringatankah bagi kita ?
Manusia didunia
Karena kita tlah saling cinta harta benda dan kuasa
Tanpa pandang kebenaran
Dan tanpa pandang keadilan
Bencana alam melandanya
Tiada seorangpun kuasa menekan
Bencana alam melandanya
Miskin kaya kena petaka yang sama
Akhirnya ku merenung pula
Mengapa bencana alam meraja ?
Oh oh aku tak kuasa
Mungkinkah kau merenung juga ?
Mengapa bencana alam meraja ?
Oh oh ampunilah yang kuasa
Oh oh ampunilah semua
Subscribe to:
Posts (Atom)